Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2022

Apakah Boleh Seorang Muslim Merayakan Tahun Baru?

  Wahdah.or.id -  Meskipun hampir setiap menjelang pergantian tahun baru, hujan mengguyur sebagian besar wilayah Indonesia dengan deras, hal itu tidak menyurutkan semangat warga masyarakat untuk menyambut tahun baru. Apa yang terjadi pada malam pergantian tahun baru, pembaca mungkin lebih tahu. Mulai dari aneka hiburan, pesta pora, hura-hura, perzinaan, dan lain-lain, hadir dalam perayaan malam itu. Belum lagi kalau kita membicarakan hukum merayakan pergantian tahun baru masehi, boleh atau tidak, haram atau tidak bagi kaum Muslimin. Tahun baru masehi sebenarnya berhubungan dengan keyakinan agama Nasrani. Masehi adalah nama lain dari Isa Almasih dalam keyakinan Nasrani. Sejarahnya, menurut catatan di Encarta Reference Library  Premium 2005, orang pertama yang membuat penanggalan kalender adalah seorang kaisar Romawi terkenal bernama Gaisus Julius Caesar. Itu dibuat pada tahun 45 SM jika menggunakan standar tahun yang dihitung mundur dari kelahiran Yesus Kristus. Tapi pada perkembanganny

Benarkah Akhir Tahun Hanya Kebiasaan?

Sumber: wahdah.or.id Alhamdulillah, segala puji bagi Allah tabaraka wata’ala atas nikmat indah yang terus menerus kita rasakan. Mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki, tak terhingga nikmat-Nya. Dari yang kita pinta bahkan yang diberi-Nya tanpa kita pinta pun, sudahkah diri bersyukur kepada-Nya? Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah untuk Khatamun nabiy, Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Begitu pula ahlul bait, sahabat, dan para pengikut beliau yang iltizam hingga yaumil akhir. Semoga kita termasuk di antara mereka. Sahabat, akhir tahun telah tiba, kegiatan rutin tahunan pun mulai menyeruak kembali. Tapi, tahukah kita, bahwa di antara “kebiasaan” masyarakat di akhir tahun, ada yang merupakan bagian dari ‘ritual’ agama non Islam loh! Padahal, Allah ta’ala berfirman: Katakanlah (Muhammad), "Wahai orang-orang kafir! aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah, dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah, dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, d