Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2020

ITULAH IBUKU....

"""""""""""""""""""""""""" "Ramadhan tahun ini kamu pulang kan ?". Ucap ibu melalui sambungan seluler. "Insya Allah bu kalau ada rezeki saya pulang". Jawabku. "Jangan bilang gitu, kamu harus pulang, gak enak puasa tanpa kamu, nanti saya tambah sakit". Sambungnya lagi. "Iya bu insya Allah saya usahakan pulang". Ucapku menenangkan kegalauannya. Itulah ibuku, yang jauh hari sebelum tiba  ramadhan,  sudah mengingatkan agar aku pulang dan bisa puasa bareng di kampung. Itulah ibuku, yang sangat  senang kalau aku hadir membersamainya dalam setiap ramadhannya. Itulah ibuku, yang merasa kesepian kalau ia melalui ramadhannya tanpaku. Itulah ibuku, yang selalu berharap aku pulang setiap ramadhan dan berhari raya bersamanya. Ya...itulah ibuku, yang kasih sayangnya  diberikan sepenuh jiwanya untuk anak - anaknya . Maka waj

Gerakan Lima Puluh Ribu (GALOBU)

Covid-19 telah mewabah Semua merasakan dampaknya Harus diam dirumah, tanpa boleh kemana-mana Syukur bagi mereka yang berpunya Syukur bagi yang masih bisa kerja dari rumah Penghasilan tetap terjaga Dapur tetap bisa menyala Disisi lain Tak sedikit yang kebingungan Pekerjaan berkurang malah hilang Tak lagi bisa jualan Akhirnya penghasilan pun melayang Jangankan belanja stok sebulan Makan sehari saja masih dalam pikiran Untuk itu Muslimah Wahdah Islamiyah Hadir dengan 𝙂𝘼𝙇𝙄𝘽𝙐 𝐺𝑒𝑟𝑎𝑘𝑎𝑛 𝐿𝑖𝑚𝑎 𝑃𝑢𝑙𝑢ℎ 𝑅𝑖𝑏𝑢 Untuk mengahapus sendu Menghilangkan pilu Menggantinya dengan senyuman Semoga didada tetap tersimpan ketakwaan Muslimah Wahdah Hadir Menjaga Iman Yang kadang tergadai karena kelaparan Transfer Donasi nya melalui: Rekening Bank Syariah Mandiri (BSM) 7474 73 2187 a.n Sosial Muslimah Wahdah Pusat Kode Bank (451) Konfirmasi wa.me/6281342701040 (Muslimah Wahdah Jaksel)

Mengenal Bulan Sya'ban

Sumber: Forbes Disalin dari  http://wahdahgowa-almunir.blogspot.com/2011/07/ada-apa-di-bulan-syaban.html Tak terasa, kita kembali dipertemukan oleh Allah subhanahu wata'ala  dengan salah satu bulan mulia, yakni Sya’ban. Beragam amalan dilakukan oleh umat Islam mewarnai keberkahan dan kemuliaan bulan ini. Akan tetapi, kemeriahan warna tersebut diciderai dengan banyakya amalan yang sebenarya tidak pernah dituntunkan oleh Rasulullah  shallallahu 'alaihi wasallam . Hal ini karena kejahilan akan ilmu warisan beliau  shallallahu 'alaihi wasallam .  Pada kesempatan ini, redaksi akan membawakan sebuah pembahasan berkenaan dengan Bulan Sya’ban. Melalui kesempatan ini pula, redaksi memohon maaf kepada para pembaca setia “ al-Munir”  atas tidak terbitnya bulletin dakwah ini dalam beberapa pekan terakhir karena suatu hal. Semoga Allah  subhanahu wata'ala  senantiasa memberikan taufiqNya kepada kita sekalian. Selamat membaca! Asal Nama Bulan Sya’ban Sya’ban ad

Teruntuk Kamu: Ukhti

Sumber: minanews Oleh: Koko.ED “Ukhti.." Sapaan yang  ku sematkan padamu sejak kali pertama kita bertemu Itu pula yang diam-diam kau sematkan untukku ketika lembutnya suaramu menyapaku Satu kata yang penuh makna Ada kasih yang mengalir saat mengucapnya Jutaan cinta yang tercurah hanya karenaNya saat mengejanya Dan itu ku sematkan hanya untukmu Ya, untukmu ukhti.. “Ukhti.." Adalah sapaan yang  tak biasa, Lebih dari sekedar istimewa Sapaan yang  membuat kita saling memahami meski di saat kondisi yang sangat sulit sekalipun untuk sekedar berlapang  dada Sebab ia bukan lahir dari aksara semata, Ia tumbuh bersama iman yang ada dalam dada kita Karenanya, sapaan ini takkan mudah punah hanya karena goresan-goresan pilu dan jenuh antara kita Sebab, kita sama-sama punya cinta yang satu, yang senantiasa kekal, Cinta kita bermuara pada satu tempat yang sama, pada  Sang Maha kekal “Uhibbukifillah, Ukhti.." Ungkapan mulia nan sakral, tak pernah ringan Kalim

Surat yang Membuatmu Menangis

📜 Surat yang Membuatmu Menangis Oleh: Syaikh Wahid Abdussalam Bali, hafidzahullah Wahai Rabb... Jikalah tidak ada murka darimu kepada kami niscaya kami tak mempedulikannya? (Tapi bagaimana mungkin tidak?!) Apakah dosa kami sudah sampai menghalangi kami dari rumah-rumah-Mu?! Apakah maksiat kami sudah sampai harus terdengar seruan adzan di telinga kami, “Shalatlah di rumah-rumah kalian.”?! Apakah itu murka-Mu wahai Yang Maha Pengasih?! Apakah itu malapetaka yang ditimpakan kepada penduduk bumi?! Atau apakah engkau menginginkan agar kami sadar setelah kelalaian yang terus menerus dan maksiat yang kian bertambah?! Wahai Rabb... Apakah itu goncangan kepada hati yang telah tertutup?! Kepada akal-akal yang kehilangan arah?! Apakah kami juga akan kehilangan seruan shalat tarawih?! Apakah kami juga akan kehilangan majlis berbuka puasa?! Apakah kami juga akan kehilangan berkahnya shalat malam berjamaah?! Apakah ini pergantian?! Apakah kami telah berpaling sehingga Engkau

Stay at Home, Stay With Qur’an

Ramadhan sudah di depan mata.. tetapi tetap mengusik tanya. “Akankah kita berjumpa?” Akankah kita bertemu dan merasakan keberkahannya? Akankah kita bersua dan memanen limpahan rahmat-Nya? Akankah kita berjumpa wahai bulan Ramadhan? Semoga.. insyaAllah. Sebulan lagi masanya kita berlatih. Memperbanyak ibadah dan tilawah. Membanyakkan sujud dan tafakkur. Membanyakkan khalwat di malam yang senyap. Welcome Sya’ban! Semoga kami bisa memanfaatkan bulan ini sebaik mungkin, kemudian berjumpa Ramadhan dalam keadaan terbaik.

Nalar Beragama yang Hilang

Pagi ini, saya terpapar sebuah gambar menarik di Instagram. Saya tersenyum melihat gambar itu. Saya tahu si empunya status pastilah sama gemas jiwanya dengan saya. Gemas (mungkin juga beraduk jengkel) melihat dan membaca cara berpikir sebagian orang muslim, bahkan “pejuang dakwah” dalam menalar kejadian luar biasa akibat pandemi COVID-19 belakangan ini. “Jangan Takut! Virus Covid 19 itu ciptaan Allah!” Lalu dijawab pada baris berikutnya: “Harimau juga ciptaan Allah! Takut gak kalau dikandangin berdua?” Begitu tulisan sarkastik yang tertuang dalam gambar itu. Tentu saja saya setuju dengan pernyataan itu. Karena di luar sana, banyak sekali beredar bahwa gerakan Social Distancing yang seharusnya kita lakukan seakan bertolak belakang dengan keimanan, ketauhidan, dan ketaqwaan Anda sebagai muslim. Jadi bagi mereka “yang merasa punya iman berlebih” itu: jika Anda dan keluarga Anda memutuskan untuk tidak lagi hadir shalat berjamaah dan berJum’at di Mesjid, itu berarti iman Anda ter

JIKA AKHIRNYA LOCK DOWN

JIKA AKHIRNYA LOCK DOWN... Jika akhirnya semua lock down, apa yang akan kita lakukan? Meratap? Apa yang mau diratapkan? Yang terbaik adalah apa yang Allah pilihkan hari ini, dan hari-hari seterusnya. Berapa banyak waktu yang akan pergi dalam kekosongan ruang waktu kita, tapi harus dipertanggungjawabkan... Saat harus tinggal di rumah saja ini, kita akhirnya sadar bahwa selama ini bukan soal kita tidak punya waktu: untuk meluruskan jalan penghambaan, untuk mendaras ayat-ayat Allah dan Sunnah Sang Nabi, untuk memuhasabah diri, untuk membelai istri dan buah hati sepenuh hati... Bukan soal waktu ada atau tiada. Tapi soal kita mau atau tidak. Sebab saat kemauan itu sungguh ada, segala rintangan akan tertakluk belaka, segala halangan akan terbuka jua... Tapi selama ini, memang di situlah letak soalnya. Kemauan yang payah. Obsesi akhirat yang lunglai di hadapan dunia. Maka seluas apapun waktumu membentang, engkau hari ini tiada bedanya dengan engkau yang kem

Covid-19 Mengajarkan Arti Kerinduan

Oleh: Ustazah Rusni Haris Sepekan sudah  stay at home,  mengikuti arahan pemerintah dan ulama' untuk  social distancing. Salah satu ikhtiar agar virus corona tidak menyebar luas dan untuk memutus mata rantai penyebarannya. Bosan...? Sudah pasti. Apalagi anak - anak, mereka pada nangis   minta keluar. Ditambah temannya yang pada datang ngajak main, wah...bertambahlah drama meweknya. Covid-19 yang menjadi wabah pandemi,  membuat kocar kacir penduduk bumi tak terkecuali Indonesia. Hingga kemudian  pemerintah dan ulama' memberikan arahan untuk menghindari berkumpul - kumpul meskipun untuk kebaikan. Kegiatan sholat jumat dan sholat berjama'ah 5 waktu pun ditiadakan dan diganti dengan sholat di rumah. Sedih...? Tentu iya. Bagi laki - laki, ia  terhalang untuk meraih pahala berjama'ah  apalagi sholat jumat yang merupakan hari raya pekanan. Sedih... karena tidak bisa berkumpul dengan teman - teman, bermajelis ilmu dan mengkaji Al Quran. Sedih...karena target - target d

Muslimah Wahdah Jaksel Galang Dana untuk Bantu APD tenaga medis

📦 * Open Donasi Pembelian Masker dan APD Untuk Tenaga Kesehatan Di Jakarta* 📦,  💐💐_*Muslimah Peduli, Muslimah Berbagi*_💐💐 بسم الله الرحمن الرحيم *Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh* Allah Ta'ala berfirman, _"Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara sembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala disisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati ( *QS. Al-Baqarah: 274* )_ " _Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna) sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan sesungguhnya Allah mengetahuinya_" *(QS. Al-Imran: 92)* 💐 *Kesempatan emas bagi para dermawan (muhsinin)* 🌹 Kami membuka peluang besar kepada kaum muslimin yang ingin menginfakkan hartanya untuk pembelian Masker dan APD yang insyaAllah akan dibagikan ke Tenaga Kesehatan yang membutuhkan di DKI Jakarta 💰Donasi transfer ke *ATM

Dengan Apa Kita Akan Dikenang

Oleh: Ustadzah Rusni Haris Rabu, 11/9/2019 Indonesia berduka. Indonesia kehilangan putra terbaik bangsa, bapak teknologi yang dijuluki "Mr. Crack" yang memiliki segudang prestasi di bidangnya, "Prof. Dr. H. BJ Habibie". Beliau meninggal pada usianya yang ke-83. Begitu banyak do'a yang mengiringi kepergian beliau, begitu banyak kesaksian akan kebaikan - kebaikan beliau dari penduduk bumi dan begitu banyak yang bersedih dengan kepergiannya. Mudah - mudahan sebagai tanda bahwa beliau husnul khotimah. Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata, “Mereka lewat mengusung jenazah, lalu mereka memujinya dengan kebaikan. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wajib.” Kemudian mereka lewat dengan mengusung jenazah yang lain, lalu mereka membicarakan kejelekannya. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wajib.” Umar bin Al-Khattab lantas bertanya, “Apakah yang wajib itu?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, هَذَا أَثْنَيْتُ

Jangan Mengeluh, Deritamu Belumlah Seberapa

Atas dasar apa engkau mengeluh ? Padahal di luar sana masih banyak orang yang lebih menderita darimu. Di luar sana masih banyak orang yang lebih sengsara daripada engkau. Atas dasar apa engkau berkeluh kesah ?. Padahal Allah Sang Pencipta yang Maha Rahman dan Maha Rahim telah memberikan nikmat yang banyak yang tak terhitung jumlahnya (ini jika kamu sadari dan mau mensyukurinya). Allah berfirman: وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ “Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An Nahl: 18). Saudaraku...ketahuilah, penderitaanmu belumlah seberapa. Diluar sana masih banyak yang lebih susah dan lebih menderita daripada engkau. Bertamasyalah ke rumah sakit. Maka akan engkau dapati orang - orang yang terbaring lemah di tempat tidur. Tak enak makan, tak enak tidur, tak bisa bernafas lega, duduk tak enak berbaringpun ra

Para Pahlawan di Balik Layar

Membaca salah satu status seorang saudari yang merupakan aktivis dakwah sekaligus perawat di tengah merebaknya wabah (bisa dibaca di sini ), saya teringat musyawarah beberapa tahun silam yang di salah satu sesinya ada taujihat (nasihat) dari seorang kakak, dokter muslimah sekaligus aktivis dakwah. Kakak yang kini menjadi aktivis kemanusiaan untuk Palestina tersebut menceritakan tentang peran para Muslimah di medan laga, medan jihad. Sudahkah engkau mendengarnya? Tentu kita ingat bagaimana heroiknya kisah kaum muslimin di Perang Badar (2H). Bagaimana kisah kaum muslimin yang berjumlah 300 orang dengan senjata seadanya melawan kaum kafir Quraisy yang berjumlah sekitar 1000 orang dengan persenjataan lengkap. Atau kisah Perang Ahzab ketika sahabat Salman AL-Farisi radhiyallahu 'anhu  menjadi begitu dikenal karena strateginya mengusulkan penggalian Parit demi menghalau musuh. Perang Uhud dan berbagai kisah lainnya dimana peran dan nama para sahabat menjadi begitu terkenalnya.

"Ketika yang lain Libur dan kami Lembur

Oleh: Kurnia Azzahra Hai kamu, iyah kamu. Kamu yang sepanjang Shift 'gak sempet minum, 'gak sempet makan, 'gak sempet duduk, 'gak sempet buang air 🤭 tapi yang jelas harus disempetin shalat yah. 😁 Kamu yang saat ditanya tanggal merah bingung, saat ditanya kapan libur, apalagi. jawabnya lama 😃 Kamu yang kadang minta di infus oleh temen sendiri karena kelelahan. yah itulah kamu, Nurse teman sejawat ku. 🤗 Ketika tempat lain boleh ditutup, hanya Rumah Sakit yang tidak boleh tutup. Ketika yang lain boleh libur, kamu justru harus lembur, ketika yang lain kepanikan/ketakutan, kamu diminta untuk tetap tenang padahal kau sadar bahwa kaulah yang paling beresiko terinfeksi oleh virus baru ini (Corona/Covid-19). Semangat yah,! Semoga Allah melindungimu dalam menjalankan Tugas & Kewajibanmu. Memberi kekuatan dan kesabaran untuk terus semangat memberi pelayanan terbaik, meski harus mengambil kemungkinan resiko terburuk, yaitu terinfeksi olehnya.. Kita hanya beru

DRAMA SI KECIL IMBAS DARI COVID 19

Oleh: Nurlaela.Dj ummu Muhammad Dzuhur kemarin ketika adzan mesjid berkumandang begitu lantang. Si dede yang tadinya hendak ber-qailullah bersamaku dan sudah dalam kondisi setengah sadar, tiba-tiba terbangun & bergegas turun dari kasur.  "Ajan solah.. Solah" begitu ia memberi tahuku, bahwa sudah adzan waktunya sholat. Kemudian ia setengah berlari menuju ke kamar omnya, yang berada tepat didepan kamar kami "om.. om solah.. Solah". Tapi karena ia dapati tidak ada siapa-siapa di dalam kamar, ia pun kembali bergegas membuka laci kecil & mengambil peci kesayangannya.

Jangan Mengungkit Masa Lalu Seseorang

Alhamdulillah, shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad Shalallahu’alaihiwasallam , keluarga dan para sahabatnya. Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh. Pada dasarnya manusia itu memiliki hati nurani, sehingga apabila ia melakukan kesalahan maka hati tersebut akan mengatakan hal yang sebaiknya dilakukan kepadanya. Maka tak heran bahwa manusia yang kerap melakukan maksiat dan banyak perbuatan tercela, atas hidayah dari Allah suatu hari bisa saja dia menjadi orang yang bahkan lebih baik dari diri kita.

Launching E-bulletin Qaanitat

Bismillah Assalamu'alaikum warohmatullahi wabaokatuh Alhamdulillah, segala puji kepada Allah subhanahu wata'ala atas begitu banyak nikmat dan karunia yang Dia limpahkan kepada kita semua. Segala takdir yang menimpa diri kita, sejatinya adalah kebaikan, entah kita menganggapnya baik atau pun buruk. Dengan musibah, Allah menguji kesabaran kita, menghapuskan kesalahan kita, dan mengangkat derajat kita di sisi-Nya. Sedangkat dengan nikmat, Allah menguji kesyukuran kita kepada-Nya. Di tengah merebaknya wabah di negeri ini, Muslimah Wahdah Daerah (MWD) Jakarta Selatan ingin turut berbagi nasihat kepada kaum muslimin dan muslimah melalui buletin sederhana yang kami beri nama " Qaanitat , Buletin Nasihat Muslimah". Di edisi pertama ini, kami mengangkat tema, "Virus yang Lebih Berbahaya dari Corona". Berisi nasihat keislaman secara sederhana, ada rubrik "Tahukah kamu?", serta rubrik DIY (Do It Yourself). Kami berharap, buletin elektronik ini dapa

JANGAN SOMBONG, MANUSIA...

Sungguh heran aku selalu. Betapa musibah dan bencana seringkali tak cukup daya untuk meruntuhkan kesombongan makhluk payah bernama: Manusia.

Cara Shalat Rawatib, Qobliyah dan Ba’diyah, Ketika Shalat Jamak

Pertanyaan : بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ Semoga Allah ‘Azza wa Jalla selalu menjaga Ustadz dan keluarga ijin bertanya Pada shalat jamak apakah boleh melakukan solat rawatib, serta bagaimana tata cara sholat tersebut? Solat sunnah qobliyah dhuhur itu kan 4 rokaat. 4 rokaat ini dilakukan dengan 2 rokaat salam lalu 2 rokaat atau 4 rokaat langsung? Jazaakallaahu Khoyron (Disampaikan oleh Fulanah, Sahabat Bias  T08 G38)

Ayok, Bantu Pemerintah Memutus Rantai Penyebaran Covid-19

, Bantu Pemerintah Memutus Rantai Penyebaran Covid-19 Oleh Ajrul Husnah Anwar, S.Si., M.Kes Baru-baru ini ada imbauan dari pemerintah pusat maupun daerah untuk melakukan social distancing measure dalam rangka penanganan penyakit yang disebabkan oleh Covid-19. Apa itu? Yaitu membatasi interaksi kita dengan orang lain guna memutus mata rantai penyebaran virus Corona di wilayah masing-masing.