Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2021

Bicara Cinta

  *Bicara Cinta* Kita semua sepakat Bahwa bukanlah cinta jika hanya sebatas kata Sebab cinta akan menunjukkan bukti Bahkan tanpa dipinta Karena demikianlah fitrah cinta yang sejati Seperti seorang ibu, yang rela terjaga demi buah hati yang sedang menangis di tengah malam Seperti seorang ayah, yang rela bermandikan peluh, menanggung penatnya bekerja demi nafkah keluarga Seperti seorang anak, yang rela menggendong ibunya thawaf di Kakbah Atau seperti seorang lelaki yang tetiba mengetuk pintu rumah dan berjuang menghalalkan seorang gadis dengan sebaik-baiknya Maka kita semua selalu sepakat Bahwa cinta seharusnya memiliki bukti nyata Lalu, tidakkah kita tahu bahwa Robb kita tabaraka wata’ala memberikan kita begitu banyak bukti rahman-Nya? Udara yang kita hirup, jantung yang masih berdegup, mata yang masih bisa melihat, awan yang membawa hujan.. Ah.. di antara bukti-bukti itu, ada bukti cinta yang sangat nyata yang Allah tabaraka wata’ala turunkan..  Tahukah engkau? Bukti cinta Allah ta’ala

Kenapa Kita Membaca Al-qur’an (3)

 Bismillah. Alhamdulillah. Ash-sholatu was salaamu ‘ala Rasulillah. Wa ba’du. Alhamdulillah sebelumnya kita sudah berkenalan untuk lebih mengenal Al-qur’an, kalamullah. Di postingan “Kenapa kita Membaca Al-qur’an?” kali ini, yuk sedikit mengetahui kembali ayat atau hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang memerintahkan kita untuk membaca Al-qur’an! Ayat Al-qur’an tentang Perintah Membaca Al-qur’an firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.  اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ  “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (Al-Qur’an)” [al-Ankabut/29 : 45]  Dan firmanNya.  وَاتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنْ كِتَابِ رَبِّكَ  “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu kitab Tuhanmu (Al-Qur’an)” [al-Kahfi/18 : 27]  Juga firmanNya tentang nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.  وَأُمِرْتُ أَنْ أَكُونَ مِنَ الْمُسْلِمِينَ ﴿٩١﴾ وَأَنْ أَتْلُوَ الْقُرْآنَ  “Dan aku diperintahkan supaya aku termasuk orang-orang yang menyerahkan diri. Dan supaya aku membaca

Mendampingi Dengan Kesabaran

Sumber: Facebook Cahaya Makassar Penulis: Nurmayanti Zain, LCPC (Professional Parenting Coach, Pembina Rumah Qur’an Cahaya ) Bismillaah Dalam mendampingi pembelajaran anak, mari sama-sama meluruskan niat di awal. Kegiatan pembelajaran dilakukan tidak lain dan tidak bukan adalah untuk menggapai ridho Allah Subhanahu wa Ta'ala. Karenanya ikhlas adalah hal yang harus kita bawa dalam perjalanan belajar ini. Kita bukan mau gaya-gayaan, bukan juga mau pamer di media sosial, lebih-lebih mau mendapat sanjungan atau bahkan pembuktian bahwa kita ibu yang berhasil mendidik anak-anak dengan baik. Bukan. Karenanya mari ikhlaskan. Mendampingi pembelajaran anak butuh kesabaran. Hanya karena kita sudah melakukan banyak hal dan berkorban habis-habisan untuk mendampingi anak belajar, belum tentu anak memperlihatkan hasil yang sesuai harapan kita. Maka dari itu, tidak perlu berekspektasi. Yang perlu kita lakukan hanya berusaha, berproses dan banyak-banyak berdoa, sedang hasilnya serahkan pada Allah.

RENCANA BANGUN RUMAH SAKIT INDONESIA DI HEBRON, LAZNAS WIZ TITIP DONASI PALESTINA 1 MILYAR KE MUI

Direktur Lembaga Amil Zakat Nasional Wahdah Inspirasi Zakat (Laznas WIZ) Syahruddin, mendampingi Ketua Umum Wahdah Islamiyah KH Zaitun Rasmin dan Ketua Komite Solidaritas (KITA) Palestina Ustadz Syaibani Mudjiono menyerahkan bantuan sebesar 1 milyar kepada perwakilan Majelis Ulama Indonesia , di kantor MUI Pusat, Jl. Proklamasi 51, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (15/06/2021). Rombongan diterima langsung oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) MUI Pusat,  Dr. KH. Amirsyah Tambunan dan Wasekjen Dr. KH. Fahrur Razi Burhan. Sekjen MUI Pusat K.H. Amirsyah Tambunan dalam sambutannya menyampaikan, kita yakin berbuat baik sebagai amal salih, dan harus terus dijalani meskipun ada yang tidak senang. “Semoga menjadi amal jariyah yang berlipat ganda,” paparnya kepada rombongan Wahdah Islamiyah. Dalam kesempatan tersebut, Syahruddin bersama Laznas WIZ berkomitmen akan mengawal kemenangan bangsa Palestina sampai kapan pun. Termasuk, dengan dana tunai milyaran rupiah tersebut, WIZ dan rakyat Indonesia

Hadits ke-21 Arba’in An-Nawawi: Beri Aku Satu Ucapan

  Para sahabat adalah generasi yang terbaik dari umat ini. Salah satu karakteristik mereka adalah antusiasme yang menggebu-gebu dalam hal kebaikan. Tak terkecuali seorang sahabat yang satu ini. Beliau berasal dari kota Thā`if.  Sufyan nama beliau. Suatu ketika, beliau bertemu dengan Rasul dan meminta sebuah nasihat. عَنِ أَبيْ عَمْرٍو، وَقِيْلَ،أَبيْ عمْرَةَ سُفْيَانَ بنِ عَبْدِ اللهِ رضي الله عنه قَالَ: قُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللهِ قُلْ لِيْ فِي الإِسْلامِ قَوْلاً لاَ أَسْأَلُ عَنْهُ أَحَدَاً غَيْرَكَ؟ قَالَ:  قُلْ آمَنْتُ باللهِ ثُمَّ استَقِمْ  (رواه مسلم) Dari Abu ‘Amr (ada yang menyebutnya Abu ‘Amrah), Sufyan bin Abdullah  radhiyallahu ‘anhu ,  dia berkata, “Aku berkata, ‘Wahai utusan Allah, beritahukanlah kepadaku satu ucapan dalam Islam yang mana aku tidak akan bertanya lagi kepada seorang pun selain engkau’. Beliau menjawab, ‘Katakanlah: Aku beriman kepada Allah, kemudian istikamahlah’.” (H.R. Muslim) Jika kita merenungi pertanyaan Sufyan, kita akan mendapati kecerdasan yang tersem

Hadits ke-22 Arba’in An-Nawawi: Kadar Terendah Istiqomah

 Sumber: Markazsunnah.com Penulis: Fahmi Alfian, Lc Setelah mengutip hadis tentang istikamah, Imam al-Nawawi mengutip sebuah hadis yang menjelaskan kadar terendah istikamah agar surga Allah benar-benar dapat diraih. عَنْ أَبيْ عَبْدِ اللهِ جَابِرِ بنِ عَبْدِ اللهِ الأَنْصَارِيِّ رضي الله عنهما أَنَّ رَجُلاً سَأَلَ النبي ﷺ فَقَالَ: أَرَأَيتَ إِذا صَلَّيْتُ المَكْتُوبَاتِ، وَصُمْتُ رَمَضانَ، وَأَحلَلتُ الحَلاَلَ، وَحَرَّمْتُ الحَرَامَ، وَلَمْ أَزِدْ عَلى ذَلِكَ شَيئاً أَدخُل الجَنَّة ؟ قَالَ:  نَعَمْ. رواه مسلم Dari Abu ‘Abdillah, Jābir bin ‘Abdillah al-Anshāri  radhiyallahu ‘anhuma , bahwa ada seseorang yang bertanya kepada Rasulullah ﷺ, “Wahai utusan Allah, apa menurut Anda jika aku mengerjakan salat-salat wajib (lima waktu), puasa Ramadhan, aku menghalalkan apa yang halal dan aku mengharamkan apa yang haram serta aku tidak akan menambahnya dengan sesuatu pun selain itu, apakah aku akan masuk surga?” Beliau menjawab, “Ya.” (H.R. Muslim) Dalam riwayat-riwayat yang lain disebutkan bahwa

Hadits ke-23 Arba’in An-Nawawi: ANEKA KEBAIKAN SELAMATKAN DIRI DARI API NERAKA

 Sumber: markazsunnah.com Penulis: Fahmi Alfian, Lc عَنْ أَبِي مَالِكٍ الحَارِثِ بنِ عَاصِم الأَشْعَرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ :  الطُّهُورُ شَطْرُ الإِيْمَانِ، والحَمْدُ للهِ تَمْلأُ الميزانَ، وسُبْحَانَ اللهِ والحَمْدُ للهِ تَمْلآنِ – أَو تَمْلأُ – مَا بَيْنَ السَّمَاءِ والأَرْضِ، وَالصَّلاةُ نُورٌ، والصَّدَقَةُ بُرْهَانٌ، وَالصَّبْرُ ضِيَاءٌ، وَالقُرْآنُ حُجَّةٌ لَكَ أَو عَلَيْكَ، كُلُّ النَّاسِ يَغْدُو فَبَائِعٌ نَفْسَهُ فَمُعْتِقُهَا أَو مُوبِقُه . رواه مسلم Abu Malik al-Harits bin ‘Āshim al-Asy’ari  radhiyallahu anhu  meriwayatkan bahwa Rasulullah  shallallahu alaihi wasallam bersabda, ”Kesucian itu sebagian dari iman. Ucapan alhamdulillah (segala puji hanya bagi Allah) memenuhi timbangan. Ucapan ‘ subhanallah’  (Maha Suci Allah) dan alhamdulillah (segala puji hanya bagi Allah) keduanya memenuhi apa yang ada di antara langit dan bumi. Salat adalah cahaya. Sedekah adalah burhan (tanda/bukti). Sabar itu  dhiya’  (cahaya panas). Al-Qur’an itu bisa menjadi