Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2024

Normalisasi Kemugkaran

  Normalisasi Kemungkaran Entahlah mengapa belakangan ini kepikiran Bahwa sebagian besar kita menjadi sasaran Agar secara tak sadar menormalisasi kemungkaran Di bawah naungan “Ini hidup gue!” atau “Jangan ngurusin orang!”   Memang benar sih, kalau hidup itu pilihan dan kitalah yang akan bertanggung jawab atas pilihan itu Tapi, kalau kita muslim, agama kita memerintahkan:  وَلْتَكُنْ مِّنْكُمْ اُمَّةٌ يَّدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ   ۝١٠٤ “Dan hendaklah ada segolongan kaum yang menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung”. (Q.S. Ali Imran: 104) Walaupun agama itu tidak dipaksakan, Allah ta’ala telah menegaskan mana agama terbaik dan diridhai-Nya Yah, setelah itu, silakan terima konsekuensi aja.   Islam itu bukan sekadar pengakuan. Tapi pengamalan oleh hati, lisan, dan perbuatan. Ketika ada yang membuat kehebohan tentang cara hidup, isl

Meski Terbatas, Muslimah Wahdah Jaksel Gelar Mukerda VII Penuh Khidmat

  Muslimah DPD Wahdah Islamiyah Jakarta Selatan (MWD Jaksel) menggelar Musyawarah Kerja Daerah (Mukerda) VII secara  hybrid  di Ma'had Fathimah Thaher, Cirendeu, Tangerang dan daring via Zoom, Sabtu (3/2/2024).   Dengan meja sederhana tanpa kursi di dalam ruangan yang agak sempit, tidak mengurangi semangat dan keseriusan peserta dalam mengikuti jalannya sidang.  Bukan tanpa alasan, beberapa pekan sebelum pelaksanaan Mukerda, Ustadzah Rusni selaku Ketua MWD Jaksel mengalami musibah kecelakaan yang mengharuskannya tidak boleh banyak bergerak.  Sehingga kegiatan yang seyogyanya dilaksanakan di Puncak, Bogor ditunda dan dialihkan ke kediaman Ustadzah Rusni. Turut hadir memberikan sambutan Ketua DPD Wahdah Islamiyah Jaksel, Ustadz Binsar yang memberikan apresiasi kepada pengurus yang asli warga Jaksel, "Dakwah bisa berkembang jika orang-orang daerah tersebut telah masuk ke gelanggang dakwah. Karena ada kalanya penduduk di suatu daerah lebih mendengar nasehat dari kalangan mereka se

KISAH GADIS EMBER (PART 9 "Hadiah Istimewa untuk Bunda Hebat")

    Kisah Gadis Ember Sembilan belas tahun yang lalu, seorang bayi perempuan yang sehat lahir di tengah-tengah masyarakat Kano ,  Nigeria . Tangis sang bayi memecah keheningan dan membawa tawa bagi keluarganya. Namun, siapa sangka, tawa tersebut akan berubah begitu cepat. Rahma Haruna, nama bayi kecil itu, berhenti "tumbuh" saat usianya menginjak 6 bulan. Seperti dikutip dari  Daily Mail , Kamis (21/7/2016), kondisi misterius tubuh Rahma itu terjadi saat gadis kecil itu tiba-tiba duduk tanpa belajar merangkak terlebih dahulu. Pada saat berusia 6 bulan, dia menderita demam tinggi yang disertai sakit perut. "Setiap kali demam dan sakit perut, kaki dan tangannya tidak bisa digerakkan," kata sang ibu, Fadi. Hari berganti dan mulai terlihat keanehan dalam pertumbuhan tubuh Rahma kecil. Kepalanya tumbuh membesar, namun tungkainya tidak "bergerak" sama sekali. Sejak saat itu, tungkai sang gadis yang kini berusia 19 tahun itu berhenti tumbuh. Rahma pun