Langsung ke konten utama

Sepenggal Kisah Di Bawah Langit Korea

Sumber: akun Picsart
#SerialKisah

*SEPENGGAL KISAH DI BAWAH LANGIT KOREA*

"Akhirnya Ibuku Memeluk Islam"

Aku telah memeluk Islam sejak empat tahun yang lalu di Korea. Dan saat ini aku sedang menempuh studi di Arab Saudi. Alhamdulillah, hanya saja aku menghadapi berbagai problem belajar, karena sebelumnya aku belum pernah belajar bahasa arab. Aku tidak bisa memahami apapun di dalam kelas, ditambah lagi aku tidak bisa berkomunikasi dengan bahasa arab, karena itulah aku belajar dengan sungguh-sungguh.

Semua upaya telah kulakukan, tapi masih saja aku dihadapkan dengan berbagai problem saat mempelajari beberapa hal dalam waktu yang singkat.

Aku terus berdoa kepada Allah, agar Dia menambahkan ilmu padaku, supaya aku bisa memahami bahasa arab serta hal-hal yang berhubungan dengan Islam. Karena bagiku ini sangat sulit, namun setelah berdo'a semua jadi lebih baik. Alhamdulillah.

Aku telah mempelajari bahwa berbakti pada kedua orangtua merupakan hal yang sangat ditekankan dalam Islam, meskipun keduanya tidak beragama Islam. Untuk itu kuputuskan berangkat menuju Korea saat masa liburan. Aku mengunjungi Ibuku, setelah itu barulah aku mengunjungi Ayahku yang tinggal jauh dari Seoul. Ayah dan ibu pisah sejak aku duduk di bangku SMA.

Dalam kunjunganku, aku berusaha menjelaskan pada mereka tentang segala hal yang berhubungan dengan Islam. Aku bacakan pada mereka beberapa ayat Al-Qur'an dan sejumlah buku-buku Islam. Ketika aku menjelaskan, Ayahku sama sekali tak marah sebagaimana dulu, dia menyimak dengan baik penjelasanku tentang Islam. Hanya saja usianya sudah tua, dan dia sangat teguh agama kristen. Karena itu sulit baginya memeluk Islam.

Adapun ibuku, dia melihat aku telah banyak berubah setelah memeluk Islam, baginya kondisiku saat ini jauh lebih baik dari kondisiku yang dulu. Karena itu dia memutuskan untuk memeluk Islam, sebab ia yakin bahwa Islam adalah agama yang benar. Aku langsung saja membawanya ke masjid Jianjo, disana dia dibantu oleh imam masjid untuk mengucapkan dua kalimat syahadat di hadapan kaum muslimin. Alhamdulillah. Oh iya, Imam Masjid itu adalah orang yang baik, usianya sudah tua, dia datang dari Suriah.

Sebelumnya aku tak menyangka bahwa ibuku akan memeluk Islam. Tapi semua adalah kehendak Allah, Dialah yang berhak memberi hidayah pada siapa yang Dia inginkan. Setelah itu aku menemani ibuku mengunjungi beberapa tempat, agar aku dapat membuatnya bahagia. Aku mengajarinya tata cara sholat dan membaca Al-Qur'an. Kuhabiskan libur musim panasku dengan semua kegiatan itu. Aku sangat bahagia karena aku telah melakukan apa yang aku bisa dalam rangka berbakti pada ibu bapakku, sebagaimana yang diperintahkan Allah. Alhamdulillah.

Sekembaliku di Arab Saudi aku terus menjalin komunikasi dengan orangtuaku melalui telpon. Aku selalu berdoa untuk keluarga dan seluruh rakyat Korea, karena banyak warga Korea tidak mengetahui apapun soal Islam. Padahal mereka patut tau soal islam, Aku berdoa pada Allah agar mereka diberi hidayah, dan supaya islam tersebar disana.

Aku juga meminta agar diberi kesabaran, supaya aku bisa belajar dengan baik sehingga dapat menunaikan tugas dakwah di masa yang akan datang.

Amiin

Abdullah Park Al-Kuriy

Catatan:

Saya terharu saat membaca tulisan ini. Masih segar dalam ingatan saya saat pertama kali bertemu dulu. Waktu itu dia sama sekali tidak bisa berbahasa arab. Tapi lihatlah, kini dia menulis kisahnya dengan bahasa arab yang cukup baik. Meskipun ada beberapa susunan kata yang perlu diperbaiki. Itu wajar bila dibandingkan dengan kita yang lahir dalam keadaan Islam namun masih tidak bisa membaca Al-Qur'an dengan baik.

“Jika kamu berpaling (dari agama), niscaya Dia (Allah) akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain, dan mereka tidak akan seperti kamu.”

(QS. Muhammad ayat: 38)

✏Oleh Ustadz Aan Chandra Thalib

Join our telegram
http://t.me/hijrahjourney

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BUNDA, JANGAN BERSENDIRIAN (PART 11 "Hadiah Istimewa Untuk Bunda Hebat")

  BUNDA, JANGAN BERSENDIRIAN Bunda, jangan merasa sendiri. Tentu karena memang kita tak pernah sendirian, sebab Allah ta’ala Maha Melihat dan Mengawasi kita. “Dan Allah bersama kamu (dengan ilmu-Nya) di mana saja kamu berada.” [QS. Al-Hadid: 4] Kemudian, Bunda, apa yang Bunda alami bukan hanya Bunda satu-satunya. Berdasarkan data berjalan 2020 dari Biro Pusat Statistik (BPS), jumlah penyandang disabilitas di Indonesia mencapai 22,5 juta atau sekitar lima persen (Kemensos). Entah itu dari sisi intelektual, mental, sensorik, dan ganda/multi. Selain itu, Ketua Pusat Layanan Penyakit Langka di  Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo  atau RSCM, Dr. dr. Damayanti Rusli Sjarif Sp.A(K) menyebut diperkirakan ada 10 persen dari total penduduk atau sekitar 25 juta orang yang menderita penyakit langka di Indonesia. Bukankah angka yang cukup fantastis? Maka kuatkanlah hatimu, Bunda! Dan siapkan diri untuk mencari informasi dan komunitas. Minimal kita bisa mendapatkan ilmu tentang penanganan ...

MENGAMBIL HIKMAH (Part 2 "Hadiah Istimewa Untuk Bunda Hebat)

  HADIAH ISTIMEWA UNTUK BUNDA HEBAT Hadiah untuk para ibu yang diuji dengan kesehatan anak Penulis: UmA 2. Mengambil Hikmah Selalu ada hikmah dari setiap kejadian, mungkin agar kita lebih dewasa, atau seringkali agar kita sadar dan kembali meniti jalan kebenaran. Atau terkadang melalui kejadian tersebut, ada pembelajaran istimewa yang Allah ingin hadirkan dalam kehidupan. Itulah yang terjadi saat ujian demi ujian seolah bertumpuk-tumpuk memenuhi tenggorokan. Bunda, cobalah untuk terus berprasangka baik kepada Sang Pencipta. Itulah langkah awal untuk mendidik jiwa ketika musibah menyapa. Sebab prasangka baik akan bernilai pahala dan membuahkan kebahagiaan serta kebaikan. Sebaliknya, berprasangka buruk dan mencela takdir-Nya hanya akan menyisakan kesempitan serta membawa diri dalam jurang keputusasaan. Buruk sangka hanya akan membuat hidup ke depannya lebih sulit, masalah lain pun akan bermunculan. Sungguh, itu terjadi. Mungkin, terus menjaga prasangka baik itu berat, tapi teruslah m...

KISAH KESABARAN DAN KESYUKURAN SAHABAT (PART 10 "Hadiah Istimewa Untuk Bunda Hebat")

  Kisah Kesabaran dan Kesyukuran Sahabat Kisah Kesabaran dan "Suatu hari, aku pernah berada di daerah perbatasan, wilayah Arish di negeri Mesir. Aku melihat sebuah kemah kecil, yang dari kemahnya menunjukkan bahwa pemiliknya adalah orang yang sangat miskin. Lalu aku pun mendatangi kemah yang berada di padang pasir tersebut untuk melihat apa yang ada di dalamnya. Kemudian aku melihat seorang laki-laki. Namun bukan laki-laki biasa. Kondisi laki-laki ini sedang berbaring dengan tangan dan kakinya bunting, telinganya sulit mendengar, matanya buta, dan tidak ada yang tersisa selain lisannya yang berbicara. Dari lisannya orang itu mengucapkan, “Ya Allah berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku. Dan Engkau sangat muliakan aku dari ciptaan-Mu yang lain.” Kemudian aku pun menemuinya, dan berkata kepada orang itu, “Wahai saudaraku, nikmat Allah mana yang engkau syukuri?” Kemudian laki-laki pemilik kemah itu menjawab, “Wahai saudara, diaml...