Langsung ke konten utama

Kisah: Pintu Hidayah



 Bismillahirrahmanirrahiim


“Ada anak yang menjadi wasilah hidayah buat orang tua nya tapi ada jg sebab didikan orangtuanya lah anak tersebut terjaga dalam hidayahNya...” (Ustazah Karimha Tunnisa)


———

MasyaAllah.. membaca komentar yang berfaidah dari ustazah membuat saya mengingat kisah hijrah salah satu member grup Sharing Muslimah Wahdah Jaksel .


1: Beliau lahir dari keluarga yang cukup kuat mengenal agama. Orang tua yang sering menasihati agar ia tak memakai celana atau menyuruhnya menutup aurat, ternyata di awalnya belum menggerakkan hatinya. Raganya mengenakan hijab tetapi hatinya belum tunduk, hanya sebatas “perintah orang tua”, sehingga masih ada “curi-curi” waktu untuk mengenakan pakaian yang tak syar’i. 


Waktu bergulir dan ia mendapat ujian dari sisi pergaulan. Di masa-masa berat itu, orang tuanya yang baru saja pulang umrah ternyata menghadiahkannya sebuah jilbab yang begitu indah di matanya seolah menjadi jalan hidayahnya. Alhamdulillah - Segala puji bagi Allah ta’ala. Ia mengatakan, “mungkin ini pun karena do’a orang tua saya”. Sejak itu, ia mencoba untuk ingin belajar islam lebih baik lagi setelah memutuskan untuk menutup aurat dengan baik. 


2: Di sisi lain, saya teringat sharing di penutupan tahfizh online, saat daurah yang bertema,”Semakin Cinta dengan Al-qur’an”. Seorang ibu ditanya tentang alasannya mengikuti kegiatan 20 hari menghafal Al-qur’an. Ia menjawab, itu disebabkan anaknya.


Kondisi pandemi yang memaksa seorang ibu mendampingi anak-anak - yang ia sekolahkan ke sekolah islami- belajar, membuat sang ibu tersadar. Pertanyaan anak-anaknya kepadanya tentang Al-qur’an, tentang agama, ternyata menggugah hatinya. “Ternyata, aku masih butuh banyak belajar,” ungkapnya. Dan mendorongnya untuk menghafal kalamullah walau tertatih.


Dan begini sebagian kondisi orang tua, saat menyekolahkan anaknya ke sekolah-sekolah islam tetapi melupakan diri mereka sendiri sebab sebagian mereka sibuk mencari nafkah juga. Tentu menyekolahkan anak ke sekolah islam adalah sebuah kebaikan, tetapi banyak ibu merasa cukup hanya dengan itu. Sampai akhirnya, di masa pandemi ini, sang anak menjadi wasilah hidayah sang ibu. MasyaAllah.


—————

Begitulah.. kita tak pernah tahu dari mana dan sebab apa hidayah itu Allah ta’ala turunkan. Secara kasat mata, ujian itu menyakitkan dan membuat letih, tetapi ternyata di banyak kejadian, ujian menjadi sebab hidayah itu menyapa. Sungguh benar, hidayah itu mahal. Karena sebagian kita baru bisa mendapatkan hidayah setelah mendapat ujian yang membuat kita “hampir” menyerah dan terpuruk.


Dan bahwa baik anak ke orang tua atau orang tua ke anak, masing-masing bisa menjadi pintu hidayah yang indah. Dan tentu menjadi lebih berkesan.


Alhamdulillah

Segala puji bagi Allah yang dengan rahmat dan taufiq-Nya, memberikan petunjuk kepada manusia. Dan sungguh ilmu agama yaitu Al-qur’an dan hadits Nabi yang shahih sesuai pemahaman salafus shalih, itu adalah karunia yang sangat besar kepada manusia.


Yaa muqallibal quluub, tsabbit qalbiy ‘alaa diinik.


Wallahu a’lam

Allahul musta’an


Blog: muslimahwahdahjaksel.blogspot.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PELIPUR LARA (Part 1 "HADIAH ISTIMEWA UNTUK BUNDA HEBAT")

  HADIAH ISTIMEWA UNTUK BUNDA HEBAT Hadiah untuk para ibu yang diuji dengan kesehatan anak Penulis: UmA Muqaddimah Bismillahirrahmanirrahiim Dengan memohon pertolongan Allah ta’ala kami memulai buku saku sederhana ini. Buku yang kami harapkan dapat menjadi teman dan pengingat. Tidak ada yang kami harapkan kecuali ridha Allah ta’ala atas karya sederhana ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah untuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliaulah teladan terbaik, termasuk ketika menghadapi ujian.  Buku ini hadir karena pengalaman pribadi yang ingin saling menguatkan terutama kepada para Bunda yang dihadiahkan anak istimewa. Begitu banyak pergolakan, penolakan, penerimaan, pemaafan, hingga perjuangan untuk melangkah maju yang bunda-bunda rasakan. Kami berharap semoga setiap langkah berbuah manis di sisi Allah ta’ala. Ini pertama kali kami menyusun buku sehingga pasti banyak kekeliruan dan kekurangan, semoga pembaca bisa memaafkan khilaf kami. Tentu pembahasan tentang perkar

TENTANG PILIHAN ALLAH (Part 3 "Hadiah Istimewa Untuk Bunda Hebat")

  HADIAH ISTIMEWA UNTUK BUNDA HEBAT Hadiah untuk para ibu yang diuji dengan kesehatan anak Penulis: UmA 3. Tentang Pilihan Allah “Sabarlah dengan ujian ini, kamu adalah wanita pilihan”, kurang lebih begitulah bunyi kalimat penyemangat yang sering disampaikan kepada para bunda yang sedang diuji dengan anak mereka. Sekilas, kalimat ini memang tampak meotivasi, tapi tahukah? Ternyata bagi para bunda yang sedang dalam proses menjalani ujian menemani buah hatinya dalam masa-masa kritis ternyata kalimat ini membuat mereka sedih dan tak terima. Sebut saja Bunda A, yang harus menemani sang anak selama 4 bulan di Rumah sakit dengan perjuangan stoma* anak yang sangat butuh perhatian. Ya, awal masuk Rumah sakit karena usus buntu pecah dan cukup parah sehingga harus kolostomi, ditambah terpapar covid ketika dirawat sehingga operasi tutup kolostomi pun harus terus tertunda, perjalanan batin sang ibu tentu penuh dengan dinamika. Dan ia pun berkata, “Jika orang bilang ‘kamu dipilih’, saya tidak perna

IRINGI DENGAN KETAATAN (PART 5 "Hadiah Istimewa untuk Bunda Hebat")

  Iringi dengan Ketaatan Penulis: umA “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia  berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran .” (Terjemah Q.s. Al-Baqarah: 186) Allah ta’ala pasti akan mengabulkan do’a selama seseorang menjauhi hal-hal yang menyebabkan do’a itu terkatung-katung atau tertolak, misalnya makanan dan pakaian haram. Di sisi lain, Allah ta’ala pun membocorkan sebab-sebab do’a itu mudah dimakbulkan. Selain dengan memenuhi adabnya, juga mengiringi do’a itu dengan ketaatan. Allah  Ta’ala  juga berfirman, يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اسْتَعِينُواْ بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ إِنَّ اللّهَ مَعَ الصَّابِرِين َ “ Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar ”  (QS. Al Baqarah: 153) Dalam konteks ayat tersebut