Langsung ke konten utama

Bicara Cinta

 *Bicara Cinta*


Kita semua sepakat

Bahwa bukanlah cinta jika hanya sebatas kata

Sebab cinta akan menunjukkan bukti

Bahkan tanpa dipinta

Karena demikianlah fitrah cinta yang sejati


Seperti seorang ibu, yang rela terjaga demi buah hati yang sedang menangis di tengah malam

Seperti seorang ayah, yang rela bermandikan peluh, menanggung penatnya bekerja demi nafkah keluarga

Seperti seorang anak, yang rela menggendong ibunya thawaf di Kakbah

Atau seperti seorang lelaki yang tetiba mengetuk pintu rumah dan berjuang menghalalkan seorang gadis dengan sebaik-baiknya


Maka kita semua selalu sepakat

Bahwa cinta seharusnya memiliki bukti nyata

Lalu, tidakkah kita tahu bahwa Robb kita tabaraka wata’ala memberikan kita begitu banyak bukti rahman-Nya?

Udara yang kita hirup, jantung yang masih berdegup, mata yang masih bisa melihat, awan yang membawa hujan..

Ah.. di antara bukti-bukti itu, ada bukti cinta yang sangat nyata yang Allah tabaraka wata’ala turunkan.. 

Tahukah engkau?


Bukti cinta Allah ta’ala kepada kita..

Adalah Allah ta’ala turunkan seorang Rasul, penutup para Nabi yang mengajarkan kepada kita Al-qur’an..

Sang Rasul telah wafat.. tetapi ilmu-Nya yang Dia perintahkan kepada Nabi-Nya masih terjaga, dan itulah bukti cinta-Nya jua

Allah ta’ala tidak membiarkan kita tersesat, Allah ta’ala berikan kepada kita petunjuk

Allah ta’ala tidak ingin kita terjerembab ke dalam kebinasaan di dunia dan akhirat disebabkan setan dan hawa nafsu kita

Allah ta’ala sayang kepada kita lebih dari seorang ibu kepada anaknya sebagaimana sabda Rasul:


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kedatangan rombongan tawanan perang. Di tengah-tengah rombongan itu ada seorang ibu yang sedang mencari-cari bayinya.

Tatkala dia berhasil menemukan bayinya di antara tawanan itu, maka dia pun memeluknya erat-erat ke tubuhnya dan menyusuinya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya kepada kami,

“Apakah menurut kalian ibu ini akan tega melemparkan anaknya ke dalam kobaran api?”

Kami menjawab, “Tidak mungkin, demi Allah. Sementara dia sanggup untuk mencegah bayinya terlempar ke dalamnya.”

Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Sungguh Allah lebih sayang kepada hamba-hamba-Nya daripada ibu ini kepada anaknya.” (HR. Bukhari dan Muslim)


Lalu.. 

Apa bukti cinta kita kepada-Nya?

Ataukah kita berpaling dari cinta-Nya sedangkan kepada-Nyalah kita akan kembali?


فَفِرُّوا إِلَى اللهِ إِنِّي لَكُمْ مِنْهُ نَذِيرٌ مُبِينٌ


“Maka segera berlarilah kalian (kembali) menuju Allah. Sungguh aku (Rasul) seorang pemberi peringatan yang nyata dari-Nya bagi kalian.” (adz-Dzaariyaat: 50)


Wallahu a’lam bishshowwab


_Broadcast Dakwah dan Kaderisasi Muslimah Wahdah Jaksel_

———

Free share tanpa dipotong (share utuh 🙏🏻), semoga bermanfaat dan menjadi amal jariyah


Tersedia Program SETIA (Sedekah Tiap Pagi, setoran tiap bulan) untuk mendukung Program Dakwah dan Kaderisasi (CP: wa.me/6285340174205 )


Fb: Muslimah Wahdah Jakarta Selatan

IG: Muslimahwahdahjaksel

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BUNDA, JANGAN BERSENDIRIAN (PART 11 "Hadiah Istimewa Untuk Bunda Hebat")

  BUNDA, JANGAN BERSENDIRIAN Bunda, jangan merasa sendiri. Tentu karena memang kita tak pernah sendirian, sebab Allah ta’ala Maha Melihat dan Mengawasi kita. “Dan Allah bersama kamu (dengan ilmu-Nya) di mana saja kamu berada.” [QS. Al-Hadid: 4] Kemudian, Bunda, apa yang Bunda alami bukan hanya Bunda satu-satunya. Berdasarkan data berjalan 2020 dari Biro Pusat Statistik (BPS), jumlah penyandang disabilitas di Indonesia mencapai 22,5 juta atau sekitar lima persen (Kemensos). Entah itu dari sisi intelektual, mental, sensorik, dan ganda/multi. Selain itu, Ketua Pusat Layanan Penyakit Langka di  Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo  atau RSCM, Dr. dr. Damayanti Rusli Sjarif Sp.A(K) menyebut diperkirakan ada 10 persen dari total penduduk atau sekitar 25 juta orang yang menderita penyakit langka di Indonesia. Bukankah angka yang cukup fantastis? Maka kuatkanlah hatimu, Bunda! Dan siapkan diri untuk mencari informasi dan komunitas. Minimal kita bisa mendapatkan ilmu tentang penanganan ...

MENGAMBIL HIKMAH (Part 2 "Hadiah Istimewa Untuk Bunda Hebat)

  HADIAH ISTIMEWA UNTUK BUNDA HEBAT Hadiah untuk para ibu yang diuji dengan kesehatan anak Penulis: UmA 2. Mengambil Hikmah Selalu ada hikmah dari setiap kejadian, mungkin agar kita lebih dewasa, atau seringkali agar kita sadar dan kembali meniti jalan kebenaran. Atau terkadang melalui kejadian tersebut, ada pembelajaran istimewa yang Allah ingin hadirkan dalam kehidupan. Itulah yang terjadi saat ujian demi ujian seolah bertumpuk-tumpuk memenuhi tenggorokan. Bunda, cobalah untuk terus berprasangka baik kepada Sang Pencipta. Itulah langkah awal untuk mendidik jiwa ketika musibah menyapa. Sebab prasangka baik akan bernilai pahala dan membuahkan kebahagiaan serta kebaikan. Sebaliknya, berprasangka buruk dan mencela takdir-Nya hanya akan menyisakan kesempitan serta membawa diri dalam jurang keputusasaan. Buruk sangka hanya akan membuat hidup ke depannya lebih sulit, masalah lain pun akan bermunculan. Sungguh, itu terjadi. Mungkin, terus menjaga prasangka baik itu berat, tapi teruslah m...

Bukan Mengejar Angan

  Untukmu yang merindukan kebaikan Yang siang malamnya berharap dipenuhi kebahagiaan Untukmu yang jiwanya merindukan keberkahan Di setiap hela nafas hingga ke-semu-an pamit pulang Kadang engkau mungkin merasa, bahwa bahagia hanyalah dongeng yang takkan jadi nyata bahwa bahagia hanya untuk mereka yang punya segala kemewahan atau bahkan, bahagia hanyalah sandiwara yang dipaksakan Tetapi kawan.. Bahagia bukanlah fatamorgana Bahagia adalah kenyataan bagi mereka yang mau berjuang untuknya Ia akan memenuhi hati saat musuhnya terusir pergi Bahagia yang tak kenal waktu, usia, atau tempat Setiap saat ia ada.. hingga waktunya berpisah dari dunia Satu hal yang perlu engkau camkan, Bahagia itu punya harga mahal.. Tetapi bukan dengan rupiah, dollar, emas, perak, atau perhiasan lainnya Maukah engkau mengetahuinya? Bahagia itu bernama 'ihsan', yang datang bersama islam dan iman Bahagia itu ialah saat engkau selalu merasa dekat dengan Robbul Ízzah Bahagia itu saat engkau tahu bahwa Dia ázza wa...