Langsung ke konten utama

Mendampingi Dengan Kesabaran


Sumber: Facebook Cahaya Makassar

Penulis: Nurmayanti Zain, LCPC (Professional Parenting Coach, Pembina Rumah Qur’an Cahaya)


Bismillaah

Dalam mendampingi pembelajaran anak, mari sama-sama meluruskan niat di awal. Kegiatan pembelajaran dilakukan tidak lain dan tidak bukan adalah untuk menggapai ridho Allah Subhanahu wa Ta'ala. Karenanya ikhlas adalah hal yang harus kita bawa dalam perjalanan belajar ini.


Kita bukan mau gaya-gayaan, bukan juga mau pamer di media sosial, lebih-lebih mau mendapat sanjungan atau bahkan pembuktian bahwa kita ibu yang berhasil mendidik anak-anak dengan baik. Bukan. Karenanya mari ikhlaskan.


Mendampingi pembelajaran anak butuh kesabaran. Hanya karena kita sudah melakukan banyak hal dan berkorban habis-habisan untuk mendampingi anak belajar, belum tentu anak memperlihatkan hasil yang sesuai harapan kita. Maka dari itu, tidak perlu berekspektasi. Yang perlu kita lakukan hanya berusaha, berproses dan banyak-banyak berdoa, sedang hasilnya serahkan pada Allah. Apakah anak-anak akan bisa melakukannya dengan baik; serahkan pada Allah.


Buatlah pendampingan pembelajaran yang menyenangkan, yang membuat anak bahagia, tanpa paksaan dan tanpa tekanan dari ekspektasi kita orang tuanya.


Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan kita kemudahan dan kelapangan dalam mendampingi anak-anak kita membersamai Palestina. Jadikan sabar dan sholat sebagai penolong kita.


Baaraakallahu fiikuum,

Mama Mahdi


πŸ“πŸ“πŸ“


#tematikmasjidilaqsha #hskp #hskeluargaperadaban #homeschoolingkeluargaperadaban #savepalestine #savepalestina

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BUNDA, JANGAN BERSENDIRIAN (PART 11 "Hadiah Istimewa Untuk Bunda Hebat")

  BUNDA, JANGAN BERSENDIRIAN Bunda, jangan merasa sendiri. Tentu karena memang kita tak pernah sendirian, sebab Allah ta’ala Maha Melihat dan Mengawasi kita. “Dan Allah bersama kamu (dengan ilmu-Nya) di mana saja kamu berada.” [QS. Al-Hadid: 4] Kemudian, Bunda, apa yang Bunda alami bukan hanya Bunda satu-satunya. Berdasarkan data berjalan 2020 dari Biro Pusat Statistik (BPS), jumlah penyandang disabilitas di Indonesia mencapai 22,5 juta atau sekitar lima persen (Kemensos). Entah itu dari sisi intelektual, mental, sensorik, dan ganda/multi. Selain itu, Ketua Pusat Layanan Penyakit Langka di  Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo  atau RSCM, Dr. dr. Damayanti Rusli Sjarif Sp.A(K) menyebut diperkirakan ada 10 persen dari total penduduk atau sekitar 25 juta orang yang menderita penyakit langka di Indonesia. Bukankah angka yang cukup fantastis? Maka kuatkanlah hatimu, Bunda! Dan siapkan diri untuk mencari informasi dan komunitas. Minimal kita bisa mendapatkan ilmu tentang penanganan ...

MENGAMBIL HIKMAH (Part 2 "Hadiah Istimewa Untuk Bunda Hebat)

  HADIAH ISTIMEWA UNTUK BUNDA HEBAT Hadiah untuk para ibu yang diuji dengan kesehatan anak Penulis: UmA 2. Mengambil Hikmah Selalu ada hikmah dari setiap kejadian, mungkin agar kita lebih dewasa, atau seringkali agar kita sadar dan kembali meniti jalan kebenaran. Atau terkadang melalui kejadian tersebut, ada pembelajaran istimewa yang Allah ingin hadirkan dalam kehidupan. Itulah yang terjadi saat ujian demi ujian seolah bertumpuk-tumpuk memenuhi tenggorokan. Bunda, cobalah untuk terus berprasangka baik kepada Sang Pencipta. Itulah langkah awal untuk mendidik jiwa ketika musibah menyapa. Sebab prasangka baik akan bernilai pahala dan membuahkan kebahagiaan serta kebaikan. Sebaliknya, berprasangka buruk dan mencela takdir-Nya hanya akan menyisakan kesempitan serta membawa diri dalam jurang keputusasaan. Buruk sangka hanya akan membuat hidup ke depannya lebih sulit, masalah lain pun akan bermunculan. Sungguh, itu terjadi. Mungkin, terus menjaga prasangka baik itu berat, tapi teruslah m...

KISAH KESABARAN DAN KESYUKURAN SAHABAT (PART 10 "Hadiah Istimewa Untuk Bunda Hebat")

  Kisah Kesabaran dan Kesyukuran Sahabat Kisah Kesabaran dan "Suatu hari, aku pernah berada di daerah perbatasan, wilayah Arish di negeri Mesir. Aku melihat sebuah kemah kecil, yang dari kemahnya menunjukkan bahwa pemiliknya adalah orang yang sangat miskin. Lalu aku pun mendatangi kemah yang berada di padang pasir tersebut untuk melihat apa yang ada di dalamnya. Kemudian aku melihat seorang laki-laki. Namun bukan laki-laki biasa. Kondisi laki-laki ini sedang berbaring dengan tangan dan kakinya bunting, telinganya sulit mendengar, matanya buta, dan tidak ada yang tersisa selain lisannya yang berbicara. Dari lisannya orang itu mengucapkan, “Ya Allah berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku. Dan Engkau sangat muliakan aku dari ciptaan-Mu yang lain.” Kemudian aku pun menemuinya, dan berkata kepada orang itu, “Wahai saudaraku, nikmat Allah mana yang engkau syukuri?” Kemudian laki-laki pemilik kemah itu menjawab, “Wahai saudara, diaml...