Perbanyak Istighfar dan Muhasabah
Sungguh di antara sebab musibah adalah dosa dan maksiat. Boleh jadi kita sering lalai, sering sombong, mengabaikan tabir-tabir larangan Allah ta’ala sehingga Allah ta’ala pun menegur kita dengan musibah. Agar kita kembali kepada kebenaran. Tetapi sungguh Tuhan kita Maha Pemurah lagi Maha Pengampun, sebesar apa pun khilaf kita, Dia sangat senang dengan taubat sang hamba. Bahkan, menjanjikan begitu banyak keutamaan bagi mereka yang bertaubat, kembali pada-Nya.
Di antara keutamaannya, istighfar akan mendatangkan keberkahan,
di antaranya dalam bentuk hujan. Sebagaimana Nabi Nuh ‘alaihi salam mengajarkan
kepada umatnya.
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ
غَفَّارًا . يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا
“maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu,
sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan
kepadamu dengan lebat”. (QS. Nuh: 10-11)
Bahkan banyak
beristighfar membuka pintu rezeki.
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ
غَفَّارًا . يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا
“dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu
kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai”. (QS. Nuh: 12)
Maka senantiasa basahi lisan dengan
taubat, penuhi hati dengan kelembutan. Mudah-mudahan gelombang besar kehidupan
yang sedang Bunda alami akan berakhir bahagia, dan akhir paling bahagia bagi
seorang hamba adalah berjumpa dengan Sang Pencipta, menatap wajah-Nya yang
mulia di surga yang penuh kenikmatan.
“Didatangkan penduduk
neraka yang paling banyak nikmatnya di dunia pada hari kiamat. Lalu ia
dicelupkan ke neraka dengan sekali celupan. Kemudian dikatakan kepadanya,
‘Wahai anak Adam, apakah engkau pernah merasakan kebaikan sedikit saja? Apakah
engkau pernah merasakan kenikmatan sedikit saja?’ Ia mengatakan, ‘Tidak, demi
Allah, wahai Rabb-ku.” Didatangkan pula penduduk surga yang paling sengsara di
dunia. Kemudian ia dicelupkan ke dalam surga dengan sekali celupan. Kemudian
dikatakan kepadanya, ‘Wahai anak Adam, apakah engkau pernah merasakan keburukan
sekali saja? Apakah engkau pernah merasakan kesulitan sekali saja?’ Ia
menjawab, ‘Tidak, demi Allah, wahai Rabb-ku! Aku tidak pernah merasakan
keburukan sama sekali dan aku tidak pernah melihatnya tidak pula mengalaminya”
(HR. Muslim no. 2807).
====================================================================
Komentar
Posting Komentar