Kisah Gadis Ember
Sembilan belas tahun yang lalu, seorang bayi perempuan yang
sehat lahir di tengah-tengah masyarakat Kano, Nigeria.
Tangis sang bayi memecah keheningan dan membawa tawa bagi
keluarganya.
Namun, siapa sangka, tawa tersebut akan berubah begitu cepat.
Rahma Haruna, nama bayi kecil itu, berhenti "tumbuh" saat usianya
menginjak 6 bulan.
Seperti dikutip dari Daily
Mail, Kamis (21/7/2016), kondisi misterius tubuh Rahma itu terjadi saat
gadis kecil itu tiba-tiba duduk tanpa belajar merangkak terlebih dahulu. Pada
saat berusia 6 bulan, dia menderita demam tinggi yang disertai sakit perut.
"Setiap kali demam dan sakit perut, kaki dan tangannya
tidak bisa digerakkan," kata sang ibu, Fadi.
Hari berganti dan mulai terlihat keanehan dalam pertumbuhan
tubuh Rahma kecil. Kepalanya tumbuh membesar, namun tungkainya tidak
"bergerak" sama sekali.
Sejak saat itu, tungkai sang gadis yang kini berusia 19 tahun
itu berhenti tumbuh. Rahma pun harus menjalani kehidupan sehari-harinya di
dalam ember plastik.
Akibat kondisi fisiknya yang misterius tersebut,
Rahma "hidup" di dalam ember yang disediakan sang ibu sebagai
sarana transportasinya.
Keluarganya akan bergantian mengangkat ember "tempat
tinggalnya" untuk mengajaknya bermain atau mengunjungi tetangga.
"Mereka sangat membantuku. Bagaimana caranya? mereka
memberikan semua yang aku butuhkan," kata Rahma, yang kini berusia 19
tahun.
Gadis itu sangat dekat dengan sang adik, Fahad, yang berusia 10
tahun. "Aku sering membantunya. Memandikan kakakku merupakan hal yang
sudah biasa aku lakukan," kata Fahad.
"Aku merasa senang setiap kali aku melihat banyak orang
bersedia membantunya. Kami sering mengunjungi saudara dan dia
menyukainya," ujar bocah 10 tahun itu.
Hingga sekarang, penyebab kondisi misterius Rahma Haruna masih
menjadi misteri bagi keluarganya.
Sang ayah, Hussaini, menjelaskan bahwa dia telah menghabiskan
banyak biaya untuk mengobati Rahma. Namun, hasilnya tetap nihil.
"Aku menghabiskan waktu 15 tahun untuk mencari obat
penyembuh. Aku bekerja di berbagai tempat, untuk mencari biaya
pengobtatan," kata Hussaini.
"Aku menjual hampir semua yang kumiliki. Hanya Tuhan yang
tahu berapa yang telah kuhabiskan," ujar dia.
Rahma Haruna dan keluarganya berharap mendapatkan bantuan medis
dari para ahli agar gadis itu bisa menangani penderitaannya.
Baru-baru ini, gadis itu menerima sebuah kursi roda dari seorang
dermawan, setelah foto kondisinya tersebar di dunia maya.
"Kami pergi ke pasar, lalu seseorang yang kami temui di
sana memberikan kursi roda ini," kata Fadi.
"Pria itu memotret kami dan mempublikasikannya ke media
lokal. Sejak itu kami mendapatkan bantuan dari banyak orang," ujar sang
ibu.
Walaupun mengalami "keterbatasan" dalam hidupnya,
gadis itu tetap berharap mimpinya memiliki sebuah toko terwujud.
"Aku berterima kasih pada Tuhan untuk segala yang aku
lakukan. Aku ingin mulai berbisnis. Toko yang menyediakan semua kebutuhan
orang," kata Rahma.
Sumber
gambar dan cerita: liputan6.com
Kita mengambil pelajaran dari gadis ini, yang masih bersemangat menghadapi hidup dan terus optimis menjalani kehidupan dengan kesyukuran kepada Rabbul ‘alamin. Semoga kisah ini bisa menguatkan Bunda untuk terus optimis membesarkan buah hati.
==========================================
Komentar
Posting Komentar