Langsung ke konten utama

Jangan Mengeluh, Deritamu Belumlah Seberapa


Atas dasar apa engkau mengeluh ? Padahal di luar sana masih banyak orang yang lebih menderita darimu. Di luar sana masih banyak orang yang lebih sengsara daripada engkau.
Atas dasar apa engkau berkeluh kesah ?. Padahal Allah Sang Pencipta yang Maha Rahman dan Maha Rahim telah memberikan nikmat yang banyak yang tak terhitung jumlahnya (ini jika kamu sadari dan mau mensyukurinya). Allah berfirman:
وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ
“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An Nahl: 18).
Saudaraku...ketahuilah,
penderitaanmu belumlah seberapa. Diluar sana masih banyak yang lebih susah dan lebih menderita daripada engkau.
Bertamasyalah ke rumah sakit. Maka akan engkau dapati orang - orang yang terbaring lemah di tempat tidur. Tak enak makan, tak enak tidur, tak bisa bernafas lega, duduk tak enak berbaringpun rasanya tak nyaman. Bahkan diantara mereka ada yang sudah tak bisa menggerakkan separuh atau seluruh badannya kecuali dengan isyarat mata.
Kemudian lihatlah kondisimu lalu bandingkan dengan mereka. Saat ini, kamu mungkin masih segar bugar, masih bisa tidur dengan nyaman dan menikmati udara gratis dari Allah. Kamu ditimpa penyakit tapi mungkin hanya sakit flu, panas atau sakit kepala biasa.
Atau berjalan - jalanlah sebentar ke pemukiman para pemulung dan lihatlah bagaimana kondisi mereka. Tempat tinggal yang seadanya, berteman dengan sampah hasil mulung seharian, yang mungkin bagi kalian yang terbiasa tinggal di rumah yang nyaman, mewah dan berhias taman indah, terasa kotor dan mungkin kalian jijik. Tapi tidak bagi mereka. Mereka sudah terbiasa dengan hal itu.
Lalu atas dasar apa engkau mengeluh ?. Padahal kondisimu masih jauh lebih layak dari mereka. Kamu hanya kurang bersyukur dan kurang menghargai nikmat Allah. Kamu hanya perlu memandang kebawah, melihat kondisi orang yang lebih susah agar hatimu tenang dan banyak bersyukur atas nikmat Sang Pemberi Rezeki. Rasulullah Shallallahu 'Alayhi wa Sallam bersabda:
اُنْظُرُوْا إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلَا تَنْظُروُا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لاَ تَزْدَرُوْا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ
“Lihatlah kepada yang di bawah kalian dan janganlah kalian melihat yang di atas kalian, sesungguhnya hal ini akan menjadikan kalian tidak merendahkan nikmat Allāh yang Allāh berikan kepada kalian.” (HR Muslim No. 2963)
Saudaraku...
Ambillah hikmah di setiap perjalananmu. Ketika keluar rumah, berjalan ke pasar, berkeliling kota atau berkunjung ke rumah sakit. Perhatikanlah kondisi mereka yang jauh lebih susah darimu, lalu ambillah hikmah dari mereka. Kemudian bersyukurlah, memuji Allah setinggi tingginya, memuji Allah sebanyak - banyaknya karena ternyata penderitaanmu belumlah seberapa.
Lalu...atas dasar apa engkau mengeluh ?. Jika engkau sakit, yakinlah diluar sana ada orang yang lebih parah penyakitnya. Jika engkau miskin, yakinlah diluar sana ada orang yang lebih miskin. Jika engkau hanya bisa tinggal di gubuk kecil, maka sadarilah bahwa di luar sana ada orang yang bahkan gubuk reokpun mereka tak punya.
Berhusnudzon lah pada Allah bahwa apa yang diberikan oleh Allah saat ini, itulah yang terbaik untuk diri dan agamamu. Qana'ah lah dengan pemberianNya dan bersyukurlah agar hati
tentram dan damai menjalani kehidupan.
Oleh : Ustadzah Rusni Haris Ummu Afif

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BUNDA, JANGAN BERSENDIRIAN (PART 11 "Hadiah Istimewa Untuk Bunda Hebat")

  BUNDA, JANGAN BERSENDIRIAN Bunda, jangan merasa sendiri. Tentu karena memang kita tak pernah sendirian, sebab Allah ta’ala Maha Melihat dan Mengawasi kita. “Dan Allah bersama kamu (dengan ilmu-Nya) di mana saja kamu berada.” [QS. Al-Hadid: 4] Kemudian, Bunda, apa yang Bunda alami bukan hanya Bunda satu-satunya. Berdasarkan data berjalan 2020 dari Biro Pusat Statistik (BPS), jumlah penyandang disabilitas di Indonesia mencapai 22,5 juta atau sekitar lima persen (Kemensos). Entah itu dari sisi intelektual, mental, sensorik, dan ganda/multi. Selain itu, Ketua Pusat Layanan Penyakit Langka di  Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo  atau RSCM, Dr. dr. Damayanti Rusli Sjarif Sp.A(K) menyebut diperkirakan ada 10 persen dari total penduduk atau sekitar 25 juta orang yang menderita penyakit langka di Indonesia. Bukankah angka yang cukup fantastis? Maka kuatkanlah hatimu, Bunda! Dan siapkan diri untuk mencari informasi dan komunitas. Minimal kita bisa mendapatkan ilmu tentang penanganan ...

MENGAMBIL HIKMAH (Part 2 "Hadiah Istimewa Untuk Bunda Hebat)

  HADIAH ISTIMEWA UNTUK BUNDA HEBAT Hadiah untuk para ibu yang diuji dengan kesehatan anak Penulis: UmA 2. Mengambil Hikmah Selalu ada hikmah dari setiap kejadian, mungkin agar kita lebih dewasa, atau seringkali agar kita sadar dan kembali meniti jalan kebenaran. Atau terkadang melalui kejadian tersebut, ada pembelajaran istimewa yang Allah ingin hadirkan dalam kehidupan. Itulah yang terjadi saat ujian demi ujian seolah bertumpuk-tumpuk memenuhi tenggorokan. Bunda, cobalah untuk terus berprasangka baik kepada Sang Pencipta. Itulah langkah awal untuk mendidik jiwa ketika musibah menyapa. Sebab prasangka baik akan bernilai pahala dan membuahkan kebahagiaan serta kebaikan. Sebaliknya, berprasangka buruk dan mencela takdir-Nya hanya akan menyisakan kesempitan serta membawa diri dalam jurang keputusasaan. Buruk sangka hanya akan membuat hidup ke depannya lebih sulit, masalah lain pun akan bermunculan. Sungguh, itu terjadi. Mungkin, terus menjaga prasangka baik itu berat, tapi teruslah m...

KISAH KESABARAN DAN KESYUKURAN SAHABAT (PART 10 "Hadiah Istimewa Untuk Bunda Hebat")

  Kisah Kesabaran dan Kesyukuran Sahabat Kisah Kesabaran dan "Suatu hari, aku pernah berada di daerah perbatasan, wilayah Arish di negeri Mesir. Aku melihat sebuah kemah kecil, yang dari kemahnya menunjukkan bahwa pemiliknya adalah orang yang sangat miskin. Lalu aku pun mendatangi kemah yang berada di padang pasir tersebut untuk melihat apa yang ada di dalamnya. Kemudian aku melihat seorang laki-laki. Namun bukan laki-laki biasa. Kondisi laki-laki ini sedang berbaring dengan tangan dan kakinya bunting, telinganya sulit mendengar, matanya buta, dan tidak ada yang tersisa selain lisannya yang berbicara. Dari lisannya orang itu mengucapkan, “Ya Allah berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku. Dan Engkau sangat muliakan aku dari ciptaan-Mu yang lain.” Kemudian aku pun menemuinya, dan berkata kepada orang itu, “Wahai saudaraku, nikmat Allah mana yang engkau syukuri?” Kemudian laki-laki pemilik kemah itu menjawab, “Wahai saudara, diaml...