Langsung ke konten utama

Jadikan Harimu Seindah Ramadan


🕌 *Jadikan Harimu Seindah Ramadan* 🕌
✍🏼 Oleh Maulana La Eda, Lc, M.A.
https://wahdah.or.id/jadikan-harimu-seindah-ramadan/

Sahabat…

Kini Ramadan yang engkau banggakan telah berlalu. Dengan kehadirannya orang-orang bertakwa telah meraih bahagia dan kemuliaan, dan para ahli ibadah telah merasakan indah dan syahdu ibadah di dalamnya. Di siang harinya mereka menghidupkan puasa, tilawah Al-Quran, sedekah dan berbagai sifat kedermawanan, sedangkan di malam hari mereka mengisinya dengan tahajud, tarawih, zikir, doa, tobat dan istigfar. Sungguh betapa beruntungnya orang-orang yang mengisi Ramadannya dengan berbagai amal saleh.

Ketahuilah, bahwa orang yang berakal adalah orang yang mengukuhkan bangunan ketakwaannya setelah ia mendirikan pondasi dan mempermegahnya, tetap jujur dan istikamah dengan tobatnya setelah berjanji di hadapan Rabbnya, serta sangat berhati-hati agar tidak termasuk orang yang Allah cela dalam firman-Nya,

وَلَا تَكُونُوا۟ كَٱلَّتِى نَقَضَتْ غَزْلَهَا مِنۢ بَعْدِ قُوَّةٍ أَنكَٰثًا
“Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali”. (An-Nahl:92)

As-Suddiy rahimahullah menjelaskan (dalam tafsirnya), “Wanita (yang disebut dalam perumpamaan ayat ini) adalah wanita gila di Mekah, setiap kali ia memintal benangnya, ia kembali menguraikannya sehingga menjadi bercerai berai.”

Sebab itu, janganlah seperti dia yang setiap kali bertobat dan mulai istikamah dengan amal saleh, ia dengan mudahnya meninggalkan dan melalaikannya kembali.

Orang yang berakal adalah yang mengetahui nilai kehidupannya, sehingga tetaplah bersungguh-sungguh beribadah dan mendekatkan diri kepada Rabbmu, meskipun bulan mulia itu telah berlalu, bukankah Dia berfirman,

وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ
“Dan sembahlah Rabbmu sampai datang kepadamu al yaqin (yakni ajal).” (QS. Al Hijr: 99).

Olehnya itu, jagalah ibadah dan kondisi hatimu seperti halnya dalam bulan Ramadan, sebab Rabb bulan Ramadan adalah Rabb seluruh bulan.

Konsistenlah dalam berbagai amal kebaikan meskipun sedikit demi sedikit, bukankah Sang Baginda shallallahu’alaihi wasallam telah bersabda,

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ
”Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit.” (Muttafaq ‘Alaihi)

Sebagian salaf menegaskan, “Sesungguhnya di antara ciri diterimanya amalan baik adalah adanya amalan baik yang menjadi buah darinya, dan di antara ciri diterimanya amalan adalah adanya amalan baik lain yang dilakukan setelahnya.”

Bahkan Imam Ibnul-Qayyim rahimahullah berkata, “Sesungguhnya di antara ganjaran amalan baik itu adalah adanya amalan baik lain yang dilakukan setelahnya.” (Al-Madarij: 1/202).

Sebab bila seorang hamba melakukan amal baik, maka amalan baik lain akan mengatakan, ‘Beramallah denganku juga!’ Bila ia mengamalkannya, maka amalan baik ketiga akan mengatakan seperti itu juga, hingga seterusnya, sehingga keuntungan pahala pun akan terus bertambah dan amalan baik akan terus berlipat ganda.

Oleh karena itu, saya mewasiatkan pada diriku dan diri Anda untuk selalu memperbanyak amal-amal saleh, di antaranya:

🌷1- Khususkan waktu dalam satu hari untuk membaca Al-Quran, sediakan waktu setengah jam atau kurang dari itu, yang memungkinkan Anda membaca satu juz.

🌷2- Berpuasalah 6 hari di bulan Syawal. Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ، كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
“Siapa yang berpuasa Ramadan kemudian diiringinya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka seolah-olah ia berpuasa sepanjang masa.” (Shahih Muslim, no.1164)

Amalan ini dianggap sebagai puasa setahun karena satu kebaikan diberikan pahala sepuluh; sehingga puasa Ramadan (30 atau 29 hari) menyamai puasa 10 bulan (300), sedangkan puasa 6 hari Syawal menyamai 2 bulan (60 hari).

🌷3- Bersedekahlah meskipun sedikit, sebab sedekah memiliki keutamaan dan kemuliaan yang sangat besar.

🌷4- Tetaplah basahi lisanmu dengan zikir dan istigfar dalam hari-harimu, sebab ciri utama cinta hamba terhadap Rabbnya dan cinta Rabb terhadap hamba-Nya adalah bila hamba tersebut diberikan taufik untuk terus memperbanyak zikir kepada-Nya.

🌷5- Juga bangunlah untuk melakukan salat malam, utamanya di akhir malam yang merupakan waktu salat malam yang paling utama. Namun, bila agak sulit, maka silakan salat malam/witir langsung setelah isya. Allah Ta’ala telah berfirman menyebutkan sinar wajah-wajah mereka yang suka salat malam,

وُجُوهٌۭ يَوْمَئِذٍۢ مُّسْفِرَةٌۭ
“Banyak muka pada hari itu berseri-seri.” (QS Al-Muthaffifin: 28)

Ibnu Abbas radhiyallahu’anhuma menyatakan, “Wajah mereka berseri-seri karena salat malam.” (At-Tafsir Al-Wasith: 10/1796)

🌷6-Juga konsistenlah dalam banyak berdoa di akhir malam, di pagi hari dan petang hari.

Setelah Ramadan kali ini, bersungguh-sungguhlah memperbaiki hatimu, agar anggota tubuhmu bisa ia gerakkan dalam menjalankan berbagai ketaatan selama ruh masih terkandung badan.

➡ Sumber 👉 https://wahdah.or.id/jadikan-harimu-seindah-ramadan/

🙏 Silahkan bantu sebarkan, semoga bermanfaat buat Anda dan yg lain. In Syaa Allah berpahala 👍

💖 Daftar Broadcast Wahdah.Or.Id
Ketik nama lengkap - daerah - wi
Contoh:
Irhamullah - Yogyakarta - WI
Kirim via WhatsApp ke:
📱 +6281383787678

🌐 http://wahdah.or.id/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PELIPUR LARA (Part 1 "HADIAH ISTIMEWA UNTUK BUNDA HEBAT")

  HADIAH ISTIMEWA UNTUK BUNDA HEBAT Hadiah untuk para ibu yang diuji dengan kesehatan anak Penulis: UmA Muqaddimah Bismillahirrahmanirrahiim Dengan memohon pertolongan Allah ta’ala kami memulai buku saku sederhana ini. Buku yang kami harapkan dapat menjadi teman dan pengingat. Tidak ada yang kami harapkan kecuali ridha Allah ta’ala atas karya sederhana ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah untuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliaulah teladan terbaik, termasuk ketika menghadapi ujian.  Buku ini hadir karena pengalaman pribadi yang ingin saling menguatkan terutama kepada para Bunda yang dihadiahkan anak istimewa. Begitu banyak pergolakan, penolakan, penerimaan, pemaafan, hingga perjuangan untuk melangkah maju yang bunda-bunda rasakan. Kami berharap semoga setiap langkah berbuah manis di sisi Allah ta’ala. Ini pertama kali kami menyusun buku sehingga pasti banyak kekeliruan dan kekurangan, semoga pembaca bisa memaafkan khilaf kami. Tentu pembahasan tentang perkar

TENTANG PILIHAN ALLAH (Part 3 "Hadiah Istimewa Untuk Bunda Hebat")

  HADIAH ISTIMEWA UNTUK BUNDA HEBAT Hadiah untuk para ibu yang diuji dengan kesehatan anak Penulis: UmA 3. Tentang Pilihan Allah “Sabarlah dengan ujian ini, kamu adalah wanita pilihan”, kurang lebih begitulah bunyi kalimat penyemangat yang sering disampaikan kepada para bunda yang sedang diuji dengan anak mereka. Sekilas, kalimat ini memang tampak meotivasi, tapi tahukah? Ternyata bagi para bunda yang sedang dalam proses menjalani ujian menemani buah hatinya dalam masa-masa kritis ternyata kalimat ini membuat mereka sedih dan tak terima. Sebut saja Bunda A, yang harus menemani sang anak selama 4 bulan di Rumah sakit dengan perjuangan stoma* anak yang sangat butuh perhatian. Ya, awal masuk Rumah sakit karena usus buntu pecah dan cukup parah sehingga harus kolostomi, ditambah terpapar covid ketika dirawat sehingga operasi tutup kolostomi pun harus terus tertunda, perjalanan batin sang ibu tentu penuh dengan dinamika. Dan ia pun berkata, “Jika orang bilang ‘kamu dipilih’, saya tidak perna

IRINGI DENGAN KETAATAN (PART 5 "Hadiah Istimewa untuk Bunda Hebat")

  Iringi dengan Ketaatan Penulis: umA “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia  berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran .” (Terjemah Q.s. Al-Baqarah: 186) Allah ta’ala pasti akan mengabulkan do’a selama seseorang menjauhi hal-hal yang menyebabkan do’a itu terkatung-katung atau tertolak, misalnya makanan dan pakaian haram. Di sisi lain, Allah ta’ala pun membocorkan sebab-sebab do’a itu mudah dimakbulkan. Selain dengan memenuhi adabnya, juga mengiringi do’a itu dengan ketaatan. Allah  Ta’ala  juga berfirman, يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اسْتَعِينُواْ بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ إِنَّ اللّهَ مَعَ الصَّابِرِين َ “ Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar ”  (QS. Al Baqarah: 153) Dalam konteks ayat tersebut