Langsung ke konten utama

Kisah Sang Tukang Sisir

 _Bismillahirrahmanirrahiim_


Dengan nama Rabbul ‘alamin, Ar-Rahman, Ar-rahiim

Ukhti, ingin kukisahkan padamu kisah yang diberitakan oleh Sang Nabi
Tentang keteguhan seorang wanita shalihah yang menusuk langit dengan mewanginya
Membuat bertanya-tanya Rasulullah di saat isra’nya

Ialah wanita tukang sisir anak Fir’aun
Yang namanya pun mungkin tak kita tahu
Tetapi wanginya semerbak harum 
Membuat kita iti dan juga semoga semangat untuk meneladaninya

Sebuah kisah darinya yang diuji dengan fitnah berat dunia
Namun, begitulah dunia dibandingkan akhirat
Sungguh sangat sedikit

‎قُلۡ مَتَاعُ الدُّنۡيَا قَلِيۡلٌ‌ ۚ وَالۡاٰخِرَةُ خَيۡرٌ لِّمَنِ اتَّقٰى وَلَا تُظۡلَمُوۡنَ فَتِيۡلًا

“Katakanlah, "Kesenangan di dunia ini hanya sedikit dan akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa (mendapat pahala turut berperang) dan kamu tidak akan dizhalimi sedikit pun." (Qs. An-nisa: 77)

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Ketika malam aku di isra’kan aku mencium aroma yang sangat wangi. Aku bertanya, ‘Wahai Jibril, wangi apa ini?’ 

Jibril menjawab, ‘Ini adalah wangi tukang sisir anak perempuan Fir’aun dan anak-anaknya’, 

Aku bertanya, ‘Bagaimana bisa demikian?’ 

Jibril menjawab,’Ketika sedang menyisir rambut anak Fir’aun, tiba-tiba sisirnya terjatuh dari tangannya, maka ia mengucapkan ‘Bismillah’ 

Anak putri Fir’aun berkata ‘Hai, dengan nama bapakku!’

Wanita tukang sisir menjawab, ‘Tidak, akan tetapi Tuhanku dan Tuhanmu demikian juga Tuhan ayahmu adalah Allah’

Anak putri Fir’aun bertanya, ‘Kalau begitu kamu punya Tuhan selain ayahku?’

Wanita tukang sisir itu menjawab ‘Iya’

Anak putri Fir’aun berkata, ‘Akan aku laporkan pada ayahku’

Wanita tukang sisir menjawab, ‘silahkan’ 

Kemudian anak putri Fir’aun memberitahukan kejadian ini kepada ayahnya dan akhirnya Fir’aun memanggilnya. 

Fir’aun bertanya, ‘Wahai Fulanah, apakah kamu mempunyai Tuhan selain aku?’ 

Wanita tukang sisir menjawab, ‘iya, Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah.’

Maka Fir’aun memerintahkan untuk mempersiapkan periuk besar dari tembaga untuk dipanaskan. Kemudian satu persatu anak wanita tukang sisir itu mulai dilemparkan ke dalam periuk yang mendidih. 

Beberapa saat kemudian, wanita tukang sisir mengajukan permohonan kepada Fir’aun, dengan berkata, ‘Ada satu permintaan Dariku’. 

Fir’aun menjawab, ‘Apa permintaanmu?’

Wanita tukang sisir menjawab, ‘Aku ingin tulang tubuhku dan tulang tulang anak aku kelak dibungkus dalam satu kain untuk kemudian dikuburkan bersama’. 

Fir’aun menjawab ‘Akan aku penuhi permintaanmu’’.

Anak-anak tukang sisir itu masih terus dilemparkan ke dalam periuk mendidih hingga yang terakhir tiba giliran anak yang masih menyusu. Pada saat itu wanita tukang sisir nampak ragu-ragu, tetapi tiba tiba bayi yang masih menyusu itu berkata, ‘wahai ibuku, ceburkan diri ibu ke dalam priuk yang mendidih itu, karena sesungguhnya siksa dunia ini jauh lebih ringan dibandingkan siksa akherat’. 
{Diriwayatkan oleh Ahmad, 3/309; at-Thabrani dalam Mu’jam al kabir, 12279, 12280; dan Ibnu Hibban, 2892, 2893}

Demikianlah kisah penuh hikmah yang begitu luar biasa, kisah hamba Allah nan shalihah yang Allah jaga dari kebinasaan walau tampaknya kita rasa menyedihkan. 
Tapi demikianlah, akhiratlah sebaik-baik tempat yang kita inginkan.

Maka bersabarlah wahai ukhti dengan ujian dunia ini, ketika kesabaran itu untuk keteguhan agamamu. Bersabarlah dan kuatkan kesabaranmu. Mintalah pertolongan kepada Rabbmu, semoga Allah selamatkan kita di dunia dan akhirat.

-kontributor medkominfo Jaksel-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BUNDA, JANGAN BERSENDIRIAN (PART 11 "Hadiah Istimewa Untuk Bunda Hebat")

  BUNDA, JANGAN BERSENDIRIAN Bunda, jangan merasa sendiri. Tentu karena memang kita tak pernah sendirian, sebab Allah ta’ala Maha Melihat dan Mengawasi kita. “Dan Allah bersama kamu (dengan ilmu-Nya) di mana saja kamu berada.” [QS. Al-Hadid: 4] Kemudian, Bunda, apa yang Bunda alami bukan hanya Bunda satu-satunya. Berdasarkan data berjalan 2020 dari Biro Pusat Statistik (BPS), jumlah penyandang disabilitas di Indonesia mencapai 22,5 juta atau sekitar lima persen (Kemensos). Entah itu dari sisi intelektual, mental, sensorik, dan ganda/multi. Selain itu, Ketua Pusat Layanan Penyakit Langka di  Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo  atau RSCM, Dr. dr. Damayanti Rusli Sjarif Sp.A(K) menyebut diperkirakan ada 10 persen dari total penduduk atau sekitar 25 juta orang yang menderita penyakit langka di Indonesia. Bukankah angka yang cukup fantastis? Maka kuatkanlah hatimu, Bunda! Dan siapkan diri untuk mencari informasi dan komunitas. Minimal kita bisa mendapatkan ilmu tentang penanganan ...

MENGAMBIL HIKMAH (Part 2 "Hadiah Istimewa Untuk Bunda Hebat)

  HADIAH ISTIMEWA UNTUK BUNDA HEBAT Hadiah untuk para ibu yang diuji dengan kesehatan anak Penulis: UmA 2. Mengambil Hikmah Selalu ada hikmah dari setiap kejadian, mungkin agar kita lebih dewasa, atau seringkali agar kita sadar dan kembali meniti jalan kebenaran. Atau terkadang melalui kejadian tersebut, ada pembelajaran istimewa yang Allah ingin hadirkan dalam kehidupan. Itulah yang terjadi saat ujian demi ujian seolah bertumpuk-tumpuk memenuhi tenggorokan. Bunda, cobalah untuk terus berprasangka baik kepada Sang Pencipta. Itulah langkah awal untuk mendidik jiwa ketika musibah menyapa. Sebab prasangka baik akan bernilai pahala dan membuahkan kebahagiaan serta kebaikan. Sebaliknya, berprasangka buruk dan mencela takdir-Nya hanya akan menyisakan kesempitan serta membawa diri dalam jurang keputusasaan. Buruk sangka hanya akan membuat hidup ke depannya lebih sulit, masalah lain pun akan bermunculan. Sungguh, itu terjadi. Mungkin, terus menjaga prasangka baik itu berat, tapi teruslah m...

KISAH KESABARAN DAN KESYUKURAN SAHABAT (PART 10 "Hadiah Istimewa Untuk Bunda Hebat")

  Kisah Kesabaran dan Kesyukuran Sahabat Kisah Kesabaran dan "Suatu hari, aku pernah berada di daerah perbatasan, wilayah Arish di negeri Mesir. Aku melihat sebuah kemah kecil, yang dari kemahnya menunjukkan bahwa pemiliknya adalah orang yang sangat miskin. Lalu aku pun mendatangi kemah yang berada di padang pasir tersebut untuk melihat apa yang ada di dalamnya. Kemudian aku melihat seorang laki-laki. Namun bukan laki-laki biasa. Kondisi laki-laki ini sedang berbaring dengan tangan dan kakinya bunting, telinganya sulit mendengar, matanya buta, dan tidak ada yang tersisa selain lisannya yang berbicara. Dari lisannya orang itu mengucapkan, “Ya Allah berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku. Dan Engkau sangat muliakan aku dari ciptaan-Mu yang lain.” Kemudian aku pun menemuinya, dan berkata kepada orang itu, “Wahai saudaraku, nikmat Allah mana yang engkau syukuri?” Kemudian laki-laki pemilik kemah itu menjawab, “Wahai saudara, diaml...