Langsung ke konten utama

TENTANG PILIHAN ALLAH (Part 3 "Hadiah Istimewa Untuk Bunda Hebat")

 


HADIAH ISTIMEWA UNTUK BUNDA HEBAT

Hadiah untuk para ibu yang diuji dengan kesehatan anak

Penulis: UmA

3. Tentang Pilihan Allah

“Sabarlah dengan ujian ini, kamu adalah wanita pilihan”, kurang lebih begitulah bunyi kalimat penyemangat yang sering disampaikan kepada para bunda yang sedang diuji dengan anak mereka. Sekilas, kalimat ini memang tampak meotivasi, tapi tahukah? Ternyata bagi para bunda yang sedang dalam proses menjalani ujian menemani buah hatinya dalam masa-masa kritis ternyata kalimat ini membuat mereka sedih dan tak terima.


Sebut saja Bunda A, yang harus menemani sang anak selama 4 bulan di Rumah sakit dengan perjuangan stoma* anak yang sangat butuh perhatian. Ya, awal masuk Rumah sakit karena usus buntu pecah dan cukup parah sehingga harus kolostomi, ditambah terpapar covid ketika dirawat sehingga operasi tutup kolostomi pun harus terus tertunda, perjalanan batin sang ibu tentu penuh dengan dinamika.


Dan ia pun berkata, “Jika orang bilang ‘kamu dipilih’, saya tidak pernah mau dipilih untuk hal seperti ini”.


Senada dengan Bunda B yang harus melarikan sang anak ke IGD usai sang anak dipijat setelah jatuh saat bermain, ternyata pijatan itu memperberat kondisi sang anak hingga tak bisa bergerak. Kondisi anak yang secara tiba-tiba berat itu sangat tak diinginkannya. Ia pun berkata sebagaimana bunda A.


Ya, aku hanya tersenyum dan mencari kalimat lain untuk menyemangatinya karena memang sejak awal, aku pun tak menggunakan kalimat itu. Bagiku sendiri, memang sudah sangat berat. Bukankah fitrah, kita tidak mau dipilih dalam ketidaksenangan?


Lalu, aku pun kembali merenungi kalimat itu. Kalimat yang sebenarnya tak salah sama sekali. Hanya saja, timing yang kurang tepat serta pemaknaan yang kurang sempurna membuat kita keliru dalam memaknai “pilihan Allah” pada diri kita.


Ya, kita memang dipilih oleh Allah ta’ala. Atau tepatnya, ujian itulah yang Allah ta’ala pilihkan untuk kita.

Allah ta’ala berfirman, “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya.” (terjemah Q.s. Al-baqarah: 286)

,Di ayat lain Allah ta’ala berfirman

 

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

“Tiap-tiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan“ (Al-Anbiya’ :35).

Bunda, ketahuilah, sejatinya kita semua pasti akan diuji. Bahkan orang-orang yang diuji dengan kenikmatan pun akan diuji dengan kesulitan. Sebagaimana kita, yang saat ini diuji dengan kesulitan pun dulunya pernah merasakan kenikmatan.


Nikmat merasakan kehamilan, nikmat memiliki pasangan, nikmat memiliki teman dan keluarga, nikmat udara dan kesehatan, atau nikmat lain yang tak bisa kita sebutkan semuanya.


Hanya saja, saat ini Allah ta’ala sedang menguji kita dengan kesempitan. Memilihkan ujian ini sebagai ujian terbaik untuk kita. Karena Allah ta’ala tahu kita mampu.

Ya, ujian spesifik inilah pilihannya.


Lalu, ketika ujian special ini mampu kita lalui dengan kembali kepada Allah ta’ala, yang tadinya tak pernah shalat lalu mengambil wudhu dan bersujud, yang tadinya tak pernah menyentuh Al-qur’an lalu mulai mengeja huruf demi huruf hijaiyah, yang tak pernah bersedekah mulai bersedekah semampunya. Kau tahu, bunda? Saat itulah sebenarnya engkau telah menjadi “pilihan Allah”.


Karena pilihan Allah ta’ala itu istimewa. Hanya bisa dicapai oleh mereka yang bersungguh-sungguh membuktikan diri kepada-Nya.


Apakah kini hatimu lebih lapang menerima ujian ini?


Pujilah Allah ta’ala atas pilihan istimewanya padamu, Bunda.

_______________________________

*Kolostomi adalah prosedur pembuatan lubang di perut yang berfungsi sebagai saluran pembuangan kotoran (feses). Prosedur ini biasanya dilakukan pada pasien yang tidak dapat buang air besar dengan normal akibat adanya masalah di usus besar, anus, atau rektum. Prosedur kolostomi dilakukan dengan cara membuat bukaan atau lubang (stoma) pada dinding perut untuk disambungkan ke bagian usus besar yang masih berfungsi. (sumber: alodokter)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BUNDA, JANGAN BERSENDIRIAN (PART 11 "Hadiah Istimewa Untuk Bunda Hebat")

  BUNDA, JANGAN BERSENDIRIAN Bunda, jangan merasa sendiri. Tentu karena memang kita tak pernah sendirian, sebab Allah ta’ala Maha Melihat dan Mengawasi kita. “Dan Allah bersama kamu (dengan ilmu-Nya) di mana saja kamu berada.” [QS. Al-Hadid: 4] Kemudian, Bunda, apa yang Bunda alami bukan hanya Bunda satu-satunya. Berdasarkan data berjalan 2020 dari Biro Pusat Statistik (BPS), jumlah penyandang disabilitas di Indonesia mencapai 22,5 juta atau sekitar lima persen (Kemensos). Entah itu dari sisi intelektual, mental, sensorik, dan ganda/multi. Selain itu, Ketua Pusat Layanan Penyakit Langka di  Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo  atau RSCM, Dr. dr. Damayanti Rusli Sjarif Sp.A(K) menyebut diperkirakan ada 10 persen dari total penduduk atau sekitar 25 juta orang yang menderita penyakit langka di Indonesia. Bukankah angka yang cukup fantastis? Maka kuatkanlah hatimu, Bunda! Dan siapkan diri untuk mencari informasi dan komunitas. Minimal kita bisa mendapatkan ilmu tentang penanganan ...

MENGAMBIL HIKMAH (Part 2 "Hadiah Istimewa Untuk Bunda Hebat)

  HADIAH ISTIMEWA UNTUK BUNDA HEBAT Hadiah untuk para ibu yang diuji dengan kesehatan anak Penulis: UmA 2. Mengambil Hikmah Selalu ada hikmah dari setiap kejadian, mungkin agar kita lebih dewasa, atau seringkali agar kita sadar dan kembali meniti jalan kebenaran. Atau terkadang melalui kejadian tersebut, ada pembelajaran istimewa yang Allah ingin hadirkan dalam kehidupan. Itulah yang terjadi saat ujian demi ujian seolah bertumpuk-tumpuk memenuhi tenggorokan. Bunda, cobalah untuk terus berprasangka baik kepada Sang Pencipta. Itulah langkah awal untuk mendidik jiwa ketika musibah menyapa. Sebab prasangka baik akan bernilai pahala dan membuahkan kebahagiaan serta kebaikan. Sebaliknya, berprasangka buruk dan mencela takdir-Nya hanya akan menyisakan kesempitan serta membawa diri dalam jurang keputusasaan. Buruk sangka hanya akan membuat hidup ke depannya lebih sulit, masalah lain pun akan bermunculan. Sungguh, itu terjadi. Mungkin, terus menjaga prasangka baik itu berat, tapi teruslah m...

KISAH KESABARAN DAN KESYUKURAN SAHABAT (PART 10 "Hadiah Istimewa Untuk Bunda Hebat")

  Kisah Kesabaran dan Kesyukuran Sahabat Kisah Kesabaran dan "Suatu hari, aku pernah berada di daerah perbatasan, wilayah Arish di negeri Mesir. Aku melihat sebuah kemah kecil, yang dari kemahnya menunjukkan bahwa pemiliknya adalah orang yang sangat miskin. Lalu aku pun mendatangi kemah yang berada di padang pasir tersebut untuk melihat apa yang ada di dalamnya. Kemudian aku melihat seorang laki-laki. Namun bukan laki-laki biasa. Kondisi laki-laki ini sedang berbaring dengan tangan dan kakinya bunting, telinganya sulit mendengar, matanya buta, dan tidak ada yang tersisa selain lisannya yang berbicara. Dari lisannya orang itu mengucapkan, “Ya Allah berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku. Dan Engkau sangat muliakan aku dari ciptaan-Mu yang lain.” Kemudian aku pun menemuinya, dan berkata kepada orang itu, “Wahai saudaraku, nikmat Allah mana yang engkau syukuri?” Kemudian laki-laki pemilik kemah itu menjawab, “Wahai saudara, diaml...