Langsung ke konten utama

MEMINTA PERTOLONGAN ALLAH (Part 4 "Hadiah Istimewa Untuk Bunda Hebat")


HADIAH ISTIMEWA UNTUK BUNDA HEBAT

Hadiah untuk para ibu yang diuji dengan kesehatan anak.

Penulis: Uma

3. Meminta Pertolongan Allah

Allah ta’ala berfirman:

ي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

“Dan Rabbmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina“. (QS. Ghafir: 60)

Tidak menyangka, tidak siap, tidakmau, tidak terima. Mungkin itulah serangkaian penolakan diri ketika musibah menyapa tiba-tiba. Rasanya baru 1 jam lalu ia tertawa, kini sudah terbaring tak berdaya. Rasanya baru kemarin mendengar canda tawanya, kini ia sudah tak ada. 

Ya, sebagian besar orang tua yang kami temui merasa anaknya sangat tiba-tiba dipanggil pulang. Bahkan bagi orang tua seperti kami yang sudah menjalani proses pulang balik Rumah sakit hampir setiap pekan, rasanya masih begitu berat. Menunjukkan dengan begitu nyata, betapa lemahnya kita, manusia.

Harta yang kita kumpulkan nyatanya tak bisa menyelamatkan nyawa. Sebesar apa pun kita berharap pada dokter yang terkenal professional, nyatanya tak bisa sedikit pun mencegah kematian. Kenyataan ini seharusnya membuat kita sadar, bahwa kita memang tidak berdaya.

Laa hawla wa laa quwwata illaa billah. Ya, sungguh tiada daya, tiada kekuatan, tiada kemampuan, kecuali atas pertolongan Allah ta’ala.

Bunda, tahukah yang indah dari kelemahan kita? Adalah tawakkal kepada Allah ta’ala.

Semakin kita menyadari kelemahan, semakin besar tawakkal kita. Rasa bergantung kepada Sang Pemilik Alam Semesta. Tentu, itu jika kita benar-benar mengenal-Nya.

Sebab sebagian orang tua memilih menyandarkan hatinya kepada ‘orang pintar’. Ya, sama-sama manusia yang lemah dan tak berdaya. Entah bagaimana nasibnya, semoga Allah ta’ala memberi mereka hidayah.

Ada 2 kisah bertolak belakang yang kami dengarkan secara langsung dari pelakunya. Kisah nyata ketika kita bergantung hanya kepada Allah, dan ketika bergantung dengan ritual setan.

Sebut saja Ibu C yang menyapaku tiba-tiba saat menunggu giliran panggilan Eho*. Ia bercerita tentang anaknya yang belum bisa tengkurap hingga usia 1 tahun. Sudah terbayang bagaimana beratnya komentar negative yang harus ia alami. Hingga akhirnya ia mengatakan bahwa ia sudah sangat pasrah kepada Allah ta’ala, menyampaikan secara jujur bahwa ia bukanlah orang mampu. Pasrah dengan apa pun takdir Allah ta’ala. Biidznillah, anaknya pun bisa tengkurap dan merangkak. Entah apa langsung atau bertahap, intinya, setelahnya anaknya bisa mengikuti perkembangan anak sebayanya.

Di sisi lain, sebut saja ibu D. Ia bercerita tentang kebiasaan masyarakatnya terhadap anak-anak yang mengidap ayan atau kejang. Ritual-ritual aneh dengan darah ayam hitam yang diminum dan hal lainnya, diklaim dapat menyembuhkan. Ternyata kondisi sang anak pun semakin berat dan malah menjadi hilang akal (gila).

Allahul musta’an. 

Intinya, masa-masa musibah itu akan menguji kita. Apakah kita mau bersabar meniti jalan yang Allah ta’ala ridhai, atau memilih jalan yang sekilas tampak pintas tapi selanjutnya akan menambah dosa dan kesengsaraan?

Maka penting sekali bagi kita, bunda, untuk mengetahui bahwa Allah ta’ala itu Maha Baik lagi Maha Mendengar do’a. Tidak ada yang dapat memberikan kesembuhan total kecuali Allah ta’ala. Dokter hanyalah perantara, obat pun demikian.

Kesembuhan sejatinya hanyalah dari Allah ta’ala. Maka gantungkan hati dan minta pertolonganlah hanya kepada Allah ta’ala. 

Bahkan terkadang kami (sesama penunggu pasien) berbincang, dan hanya bisa mengingatkan: ‘hari ini Allah kasih kita 1 ujian, jangan sampai karena ketergesaan kita, ujian kita bertambah jadi 2, karena kebodohan kita jadi bertambah 3, dst’. 

Bersabarlah, dan terus minta pertolongan kepada Allah ta’ala. Sungguh, Dia yang Maha mengetahui apa yang terbaik untuk kita.

لْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ  لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ

“Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam. Tiada sekutu bagiNya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)“. (QS. Al-An’am: 162-163)

------------------------------------------------------

*Echo: USG Jantung, Echocardiografi merupakan pemeriksaan medis yang dilakukan dengan menggunakan gelombang suara untuk mengetahui gerak jantung. Melalui hasil gambar tersebut, dokter mengetahui ukuran dan bentuk jantung apakah normal atau tidak (Wikipedia).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PELIPUR LARA (Part 1 "HADIAH ISTIMEWA UNTUK BUNDA HEBAT")

  HADIAH ISTIMEWA UNTUK BUNDA HEBAT Hadiah untuk para ibu yang diuji dengan kesehatan anak Penulis: UmA Muqaddimah Bismillahirrahmanirrahiim Dengan memohon pertolongan Allah ta’ala kami memulai buku saku sederhana ini. Buku yang kami harapkan dapat menjadi teman dan pengingat. Tidak ada yang kami harapkan kecuali ridha Allah ta’ala atas karya sederhana ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah untuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliaulah teladan terbaik, termasuk ketika menghadapi ujian.  Buku ini hadir karena pengalaman pribadi yang ingin saling menguatkan terutama kepada para Bunda yang dihadiahkan anak istimewa. Begitu banyak pergolakan, penolakan, penerimaan, pemaafan, hingga perjuangan untuk melangkah maju yang bunda-bunda rasakan. Kami berharap semoga setiap langkah berbuah manis di sisi Allah ta’ala. Ini pertama kali kami menyusun buku sehingga pasti banyak kekeliruan dan kekurangan, semoga pembaca bisa memaafkan khilaf kami. Tentu pembahasan tentang perkar

TENTANG PILIHAN ALLAH (Part 3 "Hadiah Istimewa Untuk Bunda Hebat")

  HADIAH ISTIMEWA UNTUK BUNDA HEBAT Hadiah untuk para ibu yang diuji dengan kesehatan anak Penulis: UmA 3. Tentang Pilihan Allah “Sabarlah dengan ujian ini, kamu adalah wanita pilihan”, kurang lebih begitulah bunyi kalimat penyemangat yang sering disampaikan kepada para bunda yang sedang diuji dengan anak mereka. Sekilas, kalimat ini memang tampak meotivasi, tapi tahukah? Ternyata bagi para bunda yang sedang dalam proses menjalani ujian menemani buah hatinya dalam masa-masa kritis ternyata kalimat ini membuat mereka sedih dan tak terima. Sebut saja Bunda A, yang harus menemani sang anak selama 4 bulan di Rumah sakit dengan perjuangan stoma* anak yang sangat butuh perhatian. Ya, awal masuk Rumah sakit karena usus buntu pecah dan cukup parah sehingga harus kolostomi, ditambah terpapar covid ketika dirawat sehingga operasi tutup kolostomi pun harus terus tertunda, perjalanan batin sang ibu tentu penuh dengan dinamika. Dan ia pun berkata, “Jika orang bilang ‘kamu dipilih’, saya tidak perna

IRINGI DENGAN KETAATAN (PART 5 "Hadiah Istimewa untuk Bunda Hebat")

  Iringi dengan Ketaatan Penulis: umA “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia  berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran .” (Terjemah Q.s. Al-Baqarah: 186) Allah ta’ala pasti akan mengabulkan do’a selama seseorang menjauhi hal-hal yang menyebabkan do’a itu terkatung-katung atau tertolak, misalnya makanan dan pakaian haram. Di sisi lain, Allah ta’ala pun membocorkan sebab-sebab do’a itu mudah dimakbulkan. Selain dengan memenuhi adabnya, juga mengiringi do’a itu dengan ketaatan. Allah  Ta’ala  juga berfirman, يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اسْتَعِينُواْ بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ إِنَّ اللّهَ مَعَ الصَّابِرِين َ “ Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar ”  (QS. Al Baqarah: 153) Dalam konteks ayat tersebut